JAKARTA - Kabar peretasan Bank Indonesia oleh geng ransomware Conti ternyata bukan hanya dugaan, Juru Bicara Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan telah mengonfirmasi peristiwa tersebut yang menyerang sebanyak 16 perangkat komputer atau PC.
Anton menuturkan, perangkat tersebut kini sudah diamankan guna penyelidikan lebih lanjut. Klaimnya, peristiwa ini ternyata sudah terjadi pada 17, Desember 2021 lalu.
"Ya benar, serangan tersebut sudah dilaporkan oleh pihak BI ke BSSN pada tanggal 17 Desember 2021," ungkap Anton saat dihubungi VOI, Kamis, 20 Januari.
Menurut Anton, serangan ini terjadi pada data yang disimpan milik Bank Indonesia cabang Bengkulu, dan menginfeksi sebanyak 16 PC. Namun, tak ada data kritikal yang dicuri.
"Tim BSSN dan BI melakukan verifikasi terhadap konten dari data yang tersimpan, data yang tersimpan diindikasikan merupakan data milik Bank Indonesia cabang Bengkulu," jelas Anton.
BACA JUGA:
"Terdapat 16 PC yang terdampak serangan ini. Data pekerjaan personal di PC pada kantor cabang tersebut. Tidak ada data terkait sistem kritikal di BI," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan data tersebut meliputi data pekerjaan sehari-sehari yang personal, "Seperti surat peminjaman laptop, pengajuan swab, dan pengurusan pembuangan sampah," ujar Anton.
Tak perlu menunggu lama, baik Bank Indonesia maupun BSSN langsung melakukan mitigasi. "Kedua pihak langsung berkoordinasi untuk melakukan mitigasi terhadap insiden keamanan siber tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Anton menyatakan bahwa kini sistem Bank Indonesia cabang Bengkulu sudah kembali pulih, dan menegaskan bahwa dalam serangan tersebut kelompok ransomware Conti tidak meminta tebusan atas data yang diambil, itu artinya tak ada transaksi dari kedua belah pihak.