Picu Perdagangan Impulsif, Singapura Perintahkan ATM Kripto Sementara <i>Offline</i>
ATM kripto, di Singapura sementara harus offline. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Mesin ATM kripto di Singapura, yang menyediakan platform yang nyaman untuk perdagangan token digital, saat ini sedang offline. Tak beroperasinya sejumlah ATM kripto ini lantaran bank sentral negara itu tengah membatasi iklan konsumen kripto.

ATM mata uang kripto selama memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan token pembayaran digital (DPT) seperti Bitcoin dan Eter dengan uang fiat, atau mata uang yang dikeluarkan pemerintah lainnya.

Otoritas Moneter Singapura (MAS) dalam pedoman baru yang diumumkan pada Senin, 17 Januari mengatakan akses mudah seperti itu dapat menyesatkan publik untuk berdagang "secara impulsif".

Daenerys & Co, operator ATM kripto terbesar di negara-kota ini, telah menutup semua ATM kripto-nya untuk mematuhi pedoman pemerintah tersebut meski mengaku terkejut dengan keputusan itu.

"Untuk mematuhi pengumuman mendadak, kami telah berhenti menawarkan layanan beli atau jual melalui lima ATM kami sambil mencari klarifikasi lebih lanjut dari MAS," kata Daenerys dalam menanggapi pertanyaan Reuters.

Operator ATM kripto lainnya, Deodi Pte, di situs webnya mengatakan bahwa mereka juga telah menutup satu-satunya ATM sesuai dengan pedoman yang ada.

Baik Daenerys maupun Deodi termasuk di antara lebih dari 100 perusahaan yang telah mengajukan izin ke MAS untuk menawarkan layanan DPT.