Bagikan:

JAKARTA – ProShares, perusahaan pertama di Amerika Serikat yang meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF/ Exchange Traded Fund) Bitcoin (BTC), terjun ke metaverse karena sekarang berencana untuk meluncurkan ETF baru yang berfokus pada metaverse.

ProShares pada Selasa, 28 Desember mengajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk ETF yang berfokus pada metaverse, yang disebut ETF Tema ProShares Metaverse.

Tunduk pada persetujuan SEC, ETF yang diusulkan akan melacak kinerja Solactive Metaverse Theme Index (SOMETAV), yang terdiri dari perusahaan yang menyediakan atau menggunakan teknologi terkait metaverse, termasuk pemrosesan data dan perangkat metaverse, baca prospektus ETF.

Indeks tersebut mencakup perusahaan-perusahaan AS yang terdaftar di Bursa Efek New York atau Pasar Saham Nasdaq dan memenuhi kapitalisasi pasar dan persyaratan likuiditas tertentu, kata ProShares. Raksasa elektronik seperti Apple dan Nvidia serta media sosial seperti Meta, sebelumnya Facebook, dilaporkan berada di antara komponen teratas indeks.

Pengarsipan ETF metaverse ProShares datang di tengah perusahaan global yang semakin merambah industri metaverse dan nonfungible token (NFT).

Pada 29 November, dua perusahaan Kanada, Evolve Funds Group dan Horizons ETFs Management, mulai memperdagangkan ETF metaverse mereka di Bursa Efek Toronto. Mirip dengan ProShares Metaverse Theme ETF, Horizons Global Metaverse Index ETF melacak SOMETAV.

Metaverses semakin muncul sebagai salah satu tren teknologi terbesar pada tahun 2021 di tengah Facebook secara resmi mengumumkan strategi metaverse-nya dengan mengubah citra produknya menjadi Meta pada bulan Oktober.

Konsep metaverse didasarkan pada lingkungan virtual online yang menampilkan berbagai fungsi, seperti berkomunikasi, bermain game, memperdagangkan koleksi digital dan NFT, menghadiri acara, dan lainnya, yang difasilitasi melalui perangkat umum atau headset realitas virtual dan augmented.

Menurut sebuah studi oleh Reports and Data, pasar metaverse global bernilai 48 miliar dolar AS (Rp 683,8 triliun) pada tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai 872 miliar dolar AS (Rp 11,7 quadraliun) pada tahun 2028, membukukan pendapatan pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 44%.