Gerus Pasar TikTok, Snap Telah Membayar Rp3,5 Triliun untuk Konten Kreator
Spotlight sendiri merupakan aplikasi tiruan TikTok milik Snap. (foto: dok. tiktok)

Bagikan:

JAKARTA - Bukan rahasia lagi perlombaan untuk mendominasi aplikasi video berdurasi pendek sedang berlangsung. Terlihat, Snap baru saja mengucurkan dana lebih dari 250 juta dolar AS untuk 12.000 konten kreatornya di Spotlight.

Spotlight sendiri merupakan aplikasi tiruan TikTok milik Snap. Spotlight memberikan kesempatan pengguna menjangkau khalayak luas. Sejak tahun lalu ketika Spotlight diluncurkan, perusahaan menyatakan bahwa konten kreator memposting tiga kali lebih sering sekarang.

Kucuran dana yang setara Rp3,5 triliun itu tentu saja untuk membayar konten kreator yang videonya paling menarik, dibuat secara eksklusif dan mendapatkan reaksi tinggi. Tentu saja hal ini dilakukan Snap lantaran ingin menggerus pasar TikTok.

Pasalnya, TikTok menjadi salah satu aplikasi tercepat yang mencapai 1 miliar pengguna aktif bulanan, pesaing seperti Snapchat Spotlight, Instagram Reels, dan YouTube Shorts berbondong-bondong membayar konten kreator agar membuat konten eksklusif untuk platform mereka.

Hal itu terlihat saat kebijakan Reels Instagram yang tidak akan mempromosikan unggahan dengan watermark TikTok, sementara Snapchat mengurangi pembayaran awalnya 1 juta dolar AS per hari karena membayar terlalu banyak konten tiruan. Bahkan platform seperti LinkedIn, Spotify, Netflix, Reddit dan Twitter sedang bereksperimen dengan feed seperti TikTok.

Melansir TechCrunch, Rabu, 15 Desember, kembali ke Snap, ia mengungkapkan bahwa 65 persen kiriman Spotlight menggunakan alat kreatif Snapchat seperti lensa augmented reality, khususnya Cartoon Style 3D Lens yang menjadi viral musim panas ini, menghasilkan 2,8 miliar tayangan hanya dalam minggu pertama sejak kedatangannya di aplikasi.

Snap juga melayani konten kreator dengan Story Studio-nya, aplikasi mandiri yang dirilis di Snap Partner Summit pada bulan Mei. Beberapa konten kreator mengedit video mereka dengan alat seperti Final Cut Pro atau Adobe Premiere di desktop mereka, lalu mengirimkannya ke ponsel, tetapi Snap telah mencoba memberi pengguna lebih banyak fleksibilitas.

Story Studio memungkinkan pembuat konten melakukan pengeditan yang lebih intensif di ponsel mereka, sementara aplikasi Spotlight di web pengguna bisa mengunggah konten mereka tanpa meninggalkan komputer.

Di sini konten kreator juga dapat memperoleh keuntungan dari Spotlight melalui pemberian hadiah dalam aplikasi dan pasar pembuat Snap, yang memungkinkan merek untuk lebih mudah berkolaborasi dengan pengembang.

Nantinya, konten kreator akan menerima bagian dari pendapatan hadiah, tetapi mereka harus mempertahankan 100 persen dari pendapatan yang diperoleh melalui pasar konten kreator itu sendiri.