Warung Digital Kini Banyak Diminati Penjual Toko Kelontong Tradisional
Warung Digital bisa bekerja sama dengan Mitra Tokopedia. (foto: tokopedia/tangkapan layar)

Bagikan:

JAKARTA - Tokopedia berencana untuk menjangkau warung tradisional pada daerah-daerah di Indonesia agar segera bertransformasi menjadi warung digital, lewat aplikasi Mitra Tokopedia.

Namun, yang menjadi tantangan terbesar menurut AVP of New Retail Tokopedia, John Hadiwidjaja adalah penerapan teknologi dan edukasi kepada penjual toko kelontong di daerah-daerah, terutama bagi yang tidak terbiasa menggunakan ponsel berbasis Android.

"Jadi kita melakukan pembinaan dari cara menggunakan aplikasi, juga mengedukasi terkait teknologi. Dalam artian bukan hanya menggunakan aplikasi tapi bagaimana teknologi atau aplikasi Mitra Tokopedia ini dapat membantu usaha-usaha para warung dan toko kelontong ini," ungkap John dalam konferensi pers HUT ke-3 Mitra Tokopedia, Selasa, 2 November.

Menurut laporan, jumlah jangkauan kota atau kabupaten Mitra Tokopedia sendiri diklaim telah meningkat dibandingkan dua tahun lalu. Saat ini, jutaan penjual tergabung di dalam Mitra Tokopedia yang tersebar di 500 kota dan kabupaten di Indonesia.

“Tingginya antusiasme masyarakat dalam memenuhi kebutuhan berbagai produk dari warung atau toko kelontong terlihat dari hasil survei, di mana 9 dari 10 penjual menambah jenis dan jumlah produk yang dijual setelah bergabung dengan Mitra Tokopedia,” jelas John.

Beberapa produk digital paling populer di Mitra Tokopedia meliputi pembayaran BPJS, air dan listrik. Sementara produk Grosir juga meningkat nilai transaksinya hingga 12 kali lipat dibandingkan dengan tahun pertama Mitra Tokopedia diluncurkan.

Saat ini, Mitra Tokopedia telah digunakan oleh jutaan pegiat usaha tradisional di lebih dari 500 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia. Meliputi wilayah Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Bengkulu, Lampung, Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Sukabumi, Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Denpasar, Mataram, Makassar, Manado dan Pontianak.

“Selama tiga tahun terakhir dilakukan tidak hanya demi membantu para pegiat usaha tradisional, tetapi juga seluruh masyarakat di Indonesia agar dapat memulihkan ekonomi negeri yang saat ini terdampak pandemi,” tutur John.