Bagikan:

JAKARTA - Keputusan hakim di California telah membebaskan Tesla dari tuntutan sekelompok pemilik kendaraan yang mengklaim bahwa perusahaan tersebut telah menyesatkan tentang fitur Autopilot-nya.

Keputusan ini berarti Tesla tidak perlu menghadapi klaim tindakan kelompok atas nama kelompok yang lebih besar dari pemilik kendaraan.

Hakim Distrik AS, Haywood Gilliam, di Oakland, California, dalam keputusan yang dikeluarkan pada  Sabtu, menyatakan bahwa empat pemilik Tesla yang mengajukan gugatan class action tahun lalu telah setuju untuk menyelesaikan klaim hukum terhadap perusahaan itu ketika mereka menerima syarat dan ketentuannya saat membeli kendaraan melalui situs web Tesla.

Seorang penggugat kelima yang tidak menandatangani perjanjian arbitrase menunggu terlalu lama untuk mengajukan gugatan, menurut putusan Gilliam yang mengakhiri klaim penggugat tersebut. Tesla hingga tidak merespons permintaan komentar dari media pada  Senin, 2 Oktober.

Andrew Kirtley, seorang pengacara bagi beberapa penggugat, mengatakan bahwa ia siap untuk mengajukan ribuan kasus arbitrase individu atas nama pelanggan Tesla.

"Menarik melihat bahwa Tesla tidak ingin membela praktik pemasarannya di pengadilan terbuka tetapi malah berjuang untuk mendapatkan sebanyak mungkin klaim ini dikirimkan ke arbitrase swasta," kata Kirtley dalam sebuah email, yang dikutip Reuters.

Gugatan tersebut menuduh Tesla telah berulang kali secara sengaja membuat pernyataan palsu yang menunjukkan bahwa teknologi sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) perusahaan tersebut hampir menghadirkan kendaraan yang sepenuhnya otonom.

Para penggugat semuanya mengatakan bahwa mereka membayar ribuan dolar untuk membeli teknologi ADAS opsional ketika mereka membeli mobil Tesla antara tahun 2017 dan 2022.

Namun, alih-alih memenuhi janjinya, teknologi Tesla malah tidak dapat diandalkan dan telah menyebabkan kecelakaan, cedera, dan kematian, demikian klaim para pengguga Tesla.