Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan otomotif ultra mewah dari Inggris, Rolls-Royce akan menginvestasikan lebih dari 300 juta poundsterling (Rp6,020 triliun) demi memperluas pabrik Goodwood di West Sussex, Inggris.

Dilaporkan Autocar, Kamis, 9 Januari, merek yang juga di bawah payung BMW Group ini akan memperluas jaringan pabriknya demi melancarkan lebih banyak produksi model listrik keduanya yang akan meluncur tahun ini.

Pabrikan mengklaim ini merupakan investasi terbesarnya yang pernah dilakukan di pabrik tersebut sejak dibuka pada 22 tahun yang lalu. Langkah ini digambarkan sebagai komitmen merek dalam menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dengan menghadirkan produk mewah yang kompleks dan berharga.

Diharapkan investasi tersebut dapat melanjutkan tren positif yang telah diraih oleh Rolls-Royce dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, merek ini mencatat peningkatan hingga 10 tahun dari tahun ke tahun untuk model Bespoke-nya.

Model yang paling banyak dikostumisasi untuk pelanggan Rolls-Royce pada tahun lalu ialah Phantom Extended, yang menawarkan wheelbase panjang. Hasil ini diikuti oleh mobil listrik pertamanya, Spectre.

Sementara itu, Timur Tengah merupakan wilayah dengan pembeli model Bespoke paling banyak untuk tahun 2024.

Rolls-Royce kini mengadaptasi lini produksinya untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap penawaran Bespoke atau model yang dipesan terlebih dahulu sesuai pesanan, meskipun mereka tidak bertujuan untuk meningkatkan produksi melebihi output harian saat ini.

Menurut pabrikan, investasi tersebut juga digunakan untuk mempersiapkan dalam peningkatan produksi EV. Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini.

Meskipun demikian, pabrikan yang berbasis di Goodwood, Inggris ini memastikan akan menambah jajaran kendaraan listrik pada akhir tahun ini dan akan bergabung dengan Spectre.

Rolls-Royce juga telah menguraikan rencananya untuk menghentikan produksi mobil bermesin bensin murni pada 2030 mendatang dan berpegang teguh untuk tetap menghadirkan kendaraan listrik disamping ketidakpastian kondisi pasar.