JAKARTA - Morris Garage (MG) terus berinovasi di Indonesia dan menunjukkan komitmen yang kuat untuk pasar otomotif tanah air, dengan tak hanya menghadirkan ragam model mobil saja tapi juga investasi lainya, termasuk peresmian jalur perakitan baterai.
Pabrik yang dimaksud merupakan hasil kolaborasi dari perusahaan induk SAIC dan CATL, keduanya memiliki shareholding 67 persen (SAIC 51 persen-CATL 49 persen), sementara 33 persen sisanya dimiliki oleh Kentjana Group. Hasil kolaborasi tersebut melahirkan PT Unified Advanced Battery System Indonesia (UABS).
Sebagai langkah awal yang dilakukan UABS, perusahaan akan memproduksi baterai untuk merek Morris Garage yang memang berada di bawah naungan SAIC. Pabrik perakitan tersebut berlokasi di kawasan Greendland International Industrial City (GIIC), Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Chief Operating Officer MG Motor Indonesia, He Guowei mengungkapkan, perakitan baterai di Indonesia ini memberikan dampak positif, terutama dalam layanan purna jual.
"Dengan adanya pabrik ini (baterai) akan sangat membantu jika terjadi malfungsi atau kerusakan pada baterai, dan akan lebih cepat untuk mempersiapkan perbaikannya karena baterainya sudah ada di sini," katanya, saat ditemui di kawasan Cikarang, Selasa, 5 November.
BACA JUGA:
Pada kesempatan yang sama, Managing Director UABS Co. LTD Guo Junhua mengungkapkan perakitan baterai mobil listrik tersebut setidaknya menggelontorkan dana sebesar 50 juta yuan atau kisaran Rp110,98 miliaran.
"Kami bisa melihat dari Presiden Prabowo sangat mendukung energi terbarukan, saya yakin bisa mendorong pemerintah untuk menghadirkan energi dan baterai kendaraan listrik di Indonesia," ungkap Guo Junhua.
Seperti disebutkan di atas, pabrik ini melakukan perakitan baterai yang dipasok dari CATL. Adapun nilai TKDN (tingkat komponen dalam negeri) baterainya baru berkisar 10 persen yang akan ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu.