JAKARTA - Volvo melaporkan penjualan globalnya selama Oktober 2024 sebanyak 61.686 unit atau naik 3 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Torehan tersebut dicapai berkat dorongan penjualan untuk kendaraan listrik di beberapa wilayah, terutama Eropa. Namun, raihan untuk pasar Amerika Serikat (AS) dan China alami penurunan namun segmen EV tetap solid.
Berdasarkan data dari laman Volvo Cars, Selasa, 5 November, penjualan kendaraan elektrifikasi terdiri dari EV dan plug-in hybrid (PHEV) tumbuh 40 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama dan menyumbang 48 persen dari keseluruhan mobil yang terjual pada Oktober.
Dari jumlah tersebut, segmen kendaraan listrik murni menyumbang kontribusi sebesar 22 persen dari keseluruhan unit yang terjual pada bulan lalu.
BACA JUGA:
Wilayah Eropa masih menjadi pasar terbesar bagi Volvo pada bulan lalu dengan 30.167 unit berhasil terjual atau naik 21 persen dibandingkan torehan tahun lalu dengan produk elektrifikasinya terjual hingga 19.976 unit (naik 46 persen).
Kemudian, China menjadi pasar kedua bagi merek asal Swedia ini dengan 13.502 unit terjual (turun 10 persen). Dari jumlah tersebut, kendaraan elektrifikasinya berhasil terjual 1.436 unit atau naik 23 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
AS menjadi wilayah terbesar ketiga bagi Volvo dengan berhasil menjual 9.360 unit kendaraan atau turun 17 persen dengan kendaraan elektrifikasi memberikan sumbangsih sebesar 3.574 unit atau naik 18 persen.
Pada bulan Oktober, XC60 masih menjadi primadona bagi pelanggan Volvo di seluruh dunia dengan jumlah 19.846 unit yang terjual, diikuti oleh gabungan XC40 dan EX40 berjumlah 14.088 unit, dan XC90 berhasil terjual 8.517 unit.
Dalam periode sepuluh bulan di tahun 2024, pabrikan berhasil menjual sebanyak 622.608 unit di seluruh dunia atau naik 9 persen dibandingkan tahun lalu.