Bagikan:

JAKARTA - Teknologi FSD Tesla telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan bertujuan untuk otomatisasi tinggi, di mana kendaraannya dapat menangani sebagian besar tugas mengemudi tanpa campur tangan manusia.

Pada Desember tahun lalu, Tesla menarik kembali lebih dari dua juta kendaraan AS untuk memasang perlindungan baru dalam sistem bantuan pengemudi canggih Autopilot-nya.

Baru-baru ini, Badan keselamatan lalu lintas Amerika Serikat (NHTSA), telah membuka penyelidikan terhadap 2,4 juta kendaraan Tesla yang dilengkapi dengan perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) setelah empat laporan kecelakaan, termasuk satu kecelakaan fatal pada tahun 2023.

Melansir Reuters, 19 Oktober, penyelidikan awal ini merupakan langkah pertama sebelum NHTSA dapat meminta penarikan kembali kendaraan jika dianggap menimbulkan risiko yang tidak wajar terhadap keselamatan.

NHTSA mengatakan telah membuka penyelidikan setelah empat laporan kecelakaan di mana FSD diaktifkan selama kondisi visibilitas jalan yang berkurang seperti silau matahari, kabut, atau debu yang terbawa angin. Seorang pejalan kaki tewas di Rimrock, Arizona, pada November 2023 setelah ditabrak oleh Tesla Model Y 2021, menurut NHTSA. Kecelakaan lain yang sedang diselidiki melibatkan cedera yang dilaporkan.

Penyelidikan ini mencakup kendaraan Model S dan X 2016-2024 dengan sistem opsional serta kendaraan Model 3 2017-2024, Model Y 2020-2024, dan Cybertruck 2023-2024.

Tesla mengatakan di situs webnya bahwa perangkat lunak FSD di kendaraan on-road memerlukan pengawasan pengemudi aktif dan tidak membuat kendaraan otonom.

NHTSA sedang meninjau kemampuan kontrol rekayasa FSD untuk "mendeteksi dan merespons secara tepat terhadap kondisi visibilitas jalan yang berkurang."

NHTSA juga meminta informasi tentang apakah telah terjadi kecelakaan FSD serupa lainnya dalam kondisi visibilitas jalan yang berkurang, dan apakah Tesla telah memperbarui atau memodifikasi sistem FSD dengan cara yang dapat memengaruhi sistem tersebut dalam kondisi tersebut.

NHTSA mengatakan "peninjauan akan menilai waktu, tujuan, dan kemampuan setiap pembaruan tersebut, serta penilaian Tesla terhadap dampak keselamatannya," kata badan tersebut.