JAKARTA - Nissan merupakan salah satu pabrikan yang berniat memperbanyak kendaraan elektrifikasinya secara global, baik melalui pengembangan kendaraan listrik (EV) murni maupun dengan sistem e-Power hybrid.
Memang, kendaraan hybrid yang dimiliki oleh Nissan tidaklah banyak. Bahkan, pabrikan dari Jepang ini hanya memiliki model Kicks e-Power untuk kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Namun, dikabarkan produsen otomotif ini akan mengalokasikan sumber daya lebih besar untuk hybrid di Thailand.
Melansir Top Gear Philippines, Kamis, 8 Agustus, pabrikan akan memproduksi lebih banyak kendaraan dengan teknologi e-Power di negeri gajah putih karena adanya insentif pajak yang telah diperkenalkan oleh pemerintah Thailand. Pemotongan pajak bertujuan untuk mendorong produksi kendaraan hybrid dan EV di negara tersebut. Namun, Nissan tidak menyebutkan nama dan jenis model lebih lanjut.
Ini juga diperkuat dengan pernyataan President Nissan Thailand, Toshihiro Fujiki. Ia mengatakan bahwa merek tersebut akan menghadirkan lebih banyak model hybrid yang dibangun di fasilitas Samut Prakan, Thailand.
“Kami akan meluncurkan lima model mobil antara tahun 2025 hingga 2027 dan sedang mempertimbangkan model mana yang akan dibuat di Thailand,” kata Fujiki.
BACA JUGA:
Meskipun masih belum dipastikan model apa yang akan diproduksi, Serena menjadi salah satu kandidat kuat sebagai kendaraan yang akan diproduksi di Thailand. Terlebih lagi, Serena terbaru telah mengadopsi sistem e-Power dan minat akan kendaraan hybrid di negara tersebut begitu tinggi.
Mobil MPV berukuran medium ini baru resmi dijual di Indonesia dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 beberapa waktu lalu. Peluncuran ini disebut menegaskan pencapaian terkini dan visi masa depan Nissan di bidang elektrifikasi.
All-New Nissan Serena e-POWER dipasarkan di Indonesia dengan harga mulai dari Rp635 juta untuk tipe Highway Star e-POWER (4x2) A/T varian one tone OTR Jakarta, sementara varian two tone dijual mulai dari Rp639,5 juta.