JAKARTA - Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengusulkan larangan penggunaan perangkat lunak China pada kendaraan otonom dan terhubung dalam beberapa minggu mendatang. Hal ini diungkapkan berdasarkan sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Administrasi Biden berencana untuk mengeluarkan aturan yang melarang penggunaan perangkat lunak China pada kendaraan di Amerika Serikat dengan tingkat otonomi Level 3 ke atas. Akibatnya, pengujian kendaraan otonom buatan China di jalanan AS juga akan dilarang.
Rencana tersebut, dilaporkan oleh Reuters, 6 Agustus, juga melarang kendaraan dengan modul kemampuan komunikasi nirkabel canggih yang dikembangkan China beroperasi di jalanan AS.
Menurut proposal tersebut, produsen mobil dan pemasok perlu memverifikasi bahwa perangkat lunak kendaraan terhubung atau kendaraan otonom canggih mereka tidak dikembangkan di "entitas asing yang menjadi perhatian" seperti China.
Sementara, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington mengatakan kendaraan listrik adalah industri global.
"Hanya pembagian kerja dan kerja sama yang dapat membawa manfaat timbal balik, dan hanya persaingan yang sehat yang dapat membawa kemajuan teknologi," kata juru bicara itu.
Ia menambahkan, "China mendesak AS untuk sungguh-sungguh mematuhi prinsip-prinsip pasar dan aturan perdagangan internasional, serta menciptakan lapangan bermain yang setara untuk perusahaan dari semua negara. China akan dengan tegas mempertahankan hak dan kepentingan sahnya."
BACA JUGA:
Pemerintah AS disebut Reuters khawatir tentang kendaraan terhubung yang menggunakan sistem pemantau pengemudi karena bisa mendengarkan atau merekam percakapan penumpang atau mengambil kendali kendaraan itu sendiri.
"Risiko keamanan nasional cukup signifikan, kami memutuskan untuk mengambil tindakan karena ini masalah yang serius," kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo pada Mei lalu.
Pada hari Rabu, 5 Agustus, Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri mengadakan pertemuan dengan sekutu dan pemimpin industri untuk secara bersama-sama mengatasi risiko keamanan nasional yang terkait dengan kendaraan terhubung.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat dari Amerika Serikat, Australia, Kanada, Uni Eropa, Jerman, India, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, dan Inggris yang bertukar pandangan tentang data dan risiko keamanan siber terkait dengan kendaraan terhubung dan komponen tertentu.
Level 3, yang juga dikenal sebagai otomatisasi mengemudi bersyarat, melibatkan teknologi yang memungkinkan pengemudi untuk melakukan aktivitas di belakang kemudi, seperti menonton film atau menggunakan smartphone, tetapi hanya dalam kondisi terbatas.