Bagikan:

JAKARTA - Daihatsu kembali memberi kabar soal kesalahan sertifikasi yang dilakukan dan telah menginformasikan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang mengenai penarikan kembali pada model Gran Max, Town Ace berlabel Toyota, dan Bongo bermerek Mazda.

Ini juga menyusul kabar bahwa ketiga model ini ditetapkan tidak memenuhi standar undang-undang angkutan jalan berdasarkan hasil verifikasi teknis pada akhir Juni lalu di Jepang.

“Sebelumnya, Daihatsu menetapkan penarikan kembali perlu dilakukan setelah verifikasi teknis termasuk pengujian konfirmasi kesesuaian standar oleh MLIT mengungkapkan bahwa kendaraan tersebut tidak memenuhi standar,” tulis Daihatsu dalam laman resminya, Senin, 8 Juli.

Dilaporkan pemicu terjadinya penarikan kembali karena kurangnya pengujian terhadap baterai pada kendaraan selama pengembangan, sehingga terdapat risiko komponen ini dapat bergerak secara berlebihan, lepas, dan gagal menahan benturan dari belakang.

Dalam laporan tersebut, jumlah model Gran Max yang terdampak berjumlah 559 unit produksi 11 September 2020 hingga 19 Desember 2023. Kemudian, model Town Ace di bawah merek Toyota merupakan yang terbanyak dengan 18.282 unit rakitan 7 September 2020 sampai 12 Desember 2023.

Yang terakhir, program ini melibatkan Mazda Bongo dengan jumlah 3.775 unit pada periode produksi 11 September 2020 hingga 12 Desember 2023.

Pabrikan akan mengatasi masalah ini dengan memastikan perlengkapan baterai pada semua kendaraan diganti dengan suku cadang korektif dan penahan akan ditambahkan.

“Karena persiapan suku cadang perbaikan memerlukan waktu, pelanggan akan diberitahu setelah mereka siap untuk penggantian,” tambah Daihatsu.

Pada Januari lalu, ditemukan masalah keselamatan pada model Gran Max setelah melakukan uji tabrak yang diadakan oleh MLIT.

Dalam uji tabrak tersebut, satu unit Gran Max berwarna putih ini melaju dengan kecepatan 50 km/jam dan menabrak dinding yang ditumpangi oleh boneka dummy. Hasilnya, ditemukan bahaya keselamatan pada kendaraan tersebut.

Menurut pemerintah setempat saat pengujian airbag, ditemukan bahwa perangkat ini diaktifkan berdasarkan pengatur waktu. Meskipun, ini juga perlu dipastikan bahwa airbag secara otomatis terdeteksi oleh sensor.

Selain Gran Max, dua model lainnya juga diuji tabrak oleh Kementerian, seperti Toyota Town Ace dan Mazda Bongo. Dengan demikian, MLTI menginstruksikan untuk menghentikan pengiriman kendaraan yang terdampak dan mencabut sertifikasi keselamatannya.