JAKARTA - Awal Juni ini, Mercedes-Benz umumkan program recall pada kendaraan listriknya di AS salah satunya EQE. Pemicu terjadinya recall disebabkan karena masalah keamanan pada sistem perangkat lunak sistem manajemen baterai dapat memicu matinya sistem tegangan tinggi.
Recall tersebut mencakup total kendaraan 14.912 unit di negeri paman Sam terdiri dari model EQE dan EQS baik versi sedan maupun SUV. Pabrikan menyebut bahwa cacat perangkat lunak ini mempengaruhi 100 persen performa kendaraan.
Dengan kasus yang terjadi di AS, tentu menimbulkan pertanyaan besar apakah ini berdampak pada model di negara lain termasuk Indonesia. Terlebih lagi, unit EQE SUV baru diluncurkan di negara ini.
Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan bahwa unit EQE SUV yang ada di tanah air tidak terdampak pada recall yang terjadi di AS.
“Sejauh yang kami ketahui, EQE SUV di Indonesia tidak terdampak ya,” kata Kariyanto saat ditemui di MH Thamrin, Jakarta, Kamis, 20 Juni.
Meskipun demikian, pihaknya perlu menunggu perkembangannya dari pihak pusat apakah unit di Indonesia perlu ada peningkatan pada perangkat lunak. Bila ini dilakukan, maka Mercedes-Benz di Indonesia akan ikuti prosedur yang telah ditetapkan.
“Tapi kita selalu menunggu perkembangan dari headquarter apakah perlu ada software diupdate atau tidak. Bila ada, nanti kita ikuti,” ungkap Kariyanto.
BACA JUGA:
Awal mula masalah ini muncul pada Oktober 2023 ketika Mercedes-Benz menyelidiki laporan dari dealer di Denmark mengenai pesan peringatan baterai bertegangan tinggi yang ditampilkan di panel instrumen kendaraan baru sebelum pengiriman.
Kemudian, masalah tersebut muncul untuk unit di AS pada November 2023 menunjukkan berkurangnya daya penggerak disertai dengan pesan peringatan.
Pabrikan telah melakukan investigasi awal yang berfokus pada potensi kesalahan dalam sistem manajemen baterai bertegangan tinggi, namun analisis lebih lanjut menemukan bahwa permintaan diagnostik yang berlebihan dari unit kontrol lain di mobil dapat membebani memori sistem manajemen baterai.
Karena beban yang berlebihan inilah memicu pengaturan ulang sistem. Investigasi lebih lanjut dilakukan antara Desember 2023 dan April 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab permintaan diagnostic yang berlebihan ini.
Meskipun tidak ada cacat perangkat lunak awal yang ditemukan di unit kontrol, pengujian memastikan bahwa data diagnostik yang berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya output daya atau berpotensi hilangnya daya penggerak sepenuhnya atau kendaraan mati secara tiba-tiba.
Singkat cerita, pada Mei lalu Mercedes-Benz menemukan terjadinya potensi risiko keselamatan dan memulai masa penarikan kembali setelah meninjau catatan produksi.
Di Indonesia, Mercedes-Benz EQE 350 SUV baru diluncurkan dengan harga Rp2,85 miliar Off The Road DKI Jakarta.
Mobil ini memiliki motor listrik tunggal yang menghasilkan tenaga 292 dk dan torsi 765 Nm dengan baterai 90 kWh yang memiliki kemampuan jangkauan 556 km dalam sekali pengisian daya.