Bagikan:

JAKARTA - Mercedes-Benz umumkan penarikan kembali (recall) sebanyak 1.465 unit model C-Class tahun 2023 di Australia. Penyebab terjadinya program ini adalah demi memperbaiki masalah pada airbag samping.

Pabrikan otomotif asal Jerman ini mengungkapkan rangkaian kabel airbag pada sisi pengemudi maupun penumpang berpotensi rusak karena pengoperasian sandaran kursi sehingga sehingga mengganggu pengoperasian airbag samping yang terpasang di kursi.

“Jika terjadi kecelakaan, airbag yang tidak mengembang sebagaimana mestinya dapat meningkatkan risiko cedera atau kematian bagi penumpang kendaraan,” kata merek dikutip dari CarExpert, Selasa, 9 Juli.

Mercedes-Benz menghimbau kepada pemilik kendaraan untuk menghubungi pihak dealer demi melakukan perbaikan secepatnya dengan tanpa biaya atau gratis.

Ini sekaligus menambah daftar penarikan kembali Mercedes-Benz secara global. Pada Juni lalu di pasar AS, sebanyak 15.000 model EQE dan EQS alami masalah pada sistem perangkat lunak manajemen baterai yang memicu matinya sistem bertegangan tinggi.

Recall tersebut mencakup EQE dan EQS versi sedan maupun SUV. Pabrikan menyebut bahwa cacat perangkat lunak ini mempengaruhi 100 persen performa kendaraan.

Awal mula masalah ini muncul pada Oktober 2023 ketika Mercedes-Benz menyelidiki laporan dari dealer di Denmark mengenai pesan peringatan baterai bertegangan tinggi yang ditampilkan di panel instrumen kendaraan baru sebelum pengiriman.

Kemudian, masalah tersebut muncul untuk unit di AS pada November 2023 menunjukkan berkurangnya daya penggerak disertai dengan pesan peringatan.

Pabrikan telah melakukan investigasi awal yang berfokus pada potensi kesalahan dalam sistem manajemen baterai bertegangan tinggi, namun analisis lebih lanjut menemukan bahwa permintaan diagnostik yang berlebihan dari unit kontrol lain di mobil dapat membebani memori sistem.

Singkat cerita, pada Mei lalu Mercedes-Benz menemukan terjadinya potensi risiko keselamatan dan memulai masa penarikan kembali setelah meninjau catatan produksi.

Mercedes-Benz akan mulai memberitahu pemilik kendaraan yang terdampak sebelum 23 Juli 2024 dan menghimbau mereka membawa mobilnya ke jaringan dealer. Untuk menangani masalah ini, pihak dealer akan melakukan peningkatan pada sistem perangkat lunak manajemen baterainya secara gratis.