JAKARTA - Pada beberapa waktu lalu, Toyota Australia mengumumkan menghentikan pengiriman Yaris Cross imbas skandal sertifikasi atau pelanggaran dalam melakukan pengujian di Jepang. Namun, pabrikan baru-baru ini umumkan melanjutkan kembali pengiriman SUV ini.
Melansir dari Drive, Senin, 10 Juni, pengiriman untuk pelanggan di wilayah negeri kanguru ini diperkirakan akan segera dimulai kembali berdasarkan stok yang ada saat ini. Sementara, impor dari Jepang diyakini akan tertahan hingga Juli mendatang.
"Toyota telah melanjutkan pengiriman SUV Yaris Cross kepada pelanggan," tulis pabrikan.
Untuk model yang dijual di Australia, pabrikan mengatakan bahwa model ini tidak ada permasalahan terkait keselamatan ataupun performanya, dan telah melakukan penyelidikan dengan benar dan transparan.
“Kami dengan senang hati melaporkan bahwa penyelidikan dan pengujian dengan proses yang benar, dikonfirmasi tak ada masalah untuk Yaris Cross spesifikasi Australia,” lanjut Toyota.
BACA JUGA:
Pada awal bulan ini, Toyota Australia sempat menghentikan pengiriman sementara Yaris Cross di negara tersebut sebagai tindakan antisipasi setelah laporan dari otoritas Jepang dirilis.
Sebelumnya, dalam rilis Toyota Global yang diterbitkan 3 Juni, disebut Toyota telah melaporkan hasil investigasinya tanggal 31 Mei lalu, menyusul instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang pada 26 Januari tahun ini.
Dari penyelidikan internal Toyota ini, menemukan kejanggalan pada metode pengujian uji tabrak yang digunakan untuk 3 model produksi (Corolla Fielder/Axio dan Yaris Cross). Sementara 4 model lain yang sudah dihentikan produksinya sejak 2014 (Crown, Isis, Sienta, dan RX) ditemukan adanya kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya.
Chairman Toyota Motor Corporation Akio Toyoda meminta maaf kepada masyarakat karena adanya masalah ini. Ia mengatakan akan bertanggung jawab.
"Sebagai pihak yang bertanggung jawab di Toyota Grup, saya ingin mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat dan berbagai pihak yang peduli pada industri otomotif," katanya.