Bagikan:

JAKARTA - Tesla saat ini dalam proses memperkenalkan sistem perangkat lunak 'Full Self-Driving' (FSD) di China. Bahkan, Elon Musk sendiri telah datang ke China bertemu dengan pejabat tinggi negara itu pada April lalu untuk membahas peluncuran perangkat lunak Full Self-Driving dan izin untuk mentransfer data ke luar negeri.

Saat ini, Tesla hanya menggunakan kamera sebagai sensor untuk teknologi self-driving di China. Namun sebelum disetujui Pemerintah China, Tesla telah merilis pembaruan perangkat lunak untuk sistem navigasi bantuan pengemudi di China. Pembaruan ini menghadirkan fitur-fitur menarik, salah satunya adalah tampilan marka jalur pada peta yang sesuai dengan kondisi aktual di jalan raya.

3
Foto: X/@AIDRIVR

Dilaporkan Reuters, dikutip 10 Juni, Tesla mengumumkan pembaruan tersebut melalui akun resmi WeChat mereka, beserta serangkaian fitur baru lainnya. Tesla mengklaim bahwa pembaruan ini akan mengurangi ketergantungan pengemudi terhadap aplikasi smartphone saat mengemudi. Peningkatan ini juga merupakan respons atas keluhan pengguna Tesla di China yang sering mengeluhkan kurangnya detail pada peta navigasi bantuan pengemudi dibandingkan dengan peta yang tersedia di smartphone.

Berbeda dengan peta definisi tinggi yang mengumpulkan informasi geografis sensitif dan lebih detail untuk berfungsi sebagai sensor tambahan pada mobil self-driving, peta navigasi di China telah lama digunakan untuk memberikan informasi lalu lintas kepada pengemudi.

Tesla tidak menyebutkan penyedia layanan peta terkait marka jalur tersebut. Namun, Shanghai Securities News melaporkan pada 8 Juni bahwa Baidu adalah pemasok peta tersebut. Diketahui, Baidu sudah menjadi penyedia peta navigasi Tesla sejak 2020 dan sebelumnya juga telah meluncurkan Baidu Maps V20 pada bulan April.

Baidu Maps V20 memperkenalkan navigasi tingkat jalur (lane-level navigation) yang diklaim dapat memberikan informasi jalan rinci dan rekomendasi jalur kepada pengemudi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara.