JAKARTA - Tak hanya CEO GM Mary Barra yang wara-wiri di pameran China Auto Show 2024 (Beijing Auto Show) yang kini tengah berlangsung tapi CEO Tesla Elon Musk secara mengejutkan tiba di China pada Minggu, 28 April.
Kedatangan Musk diduga kuat untuk dua keperluan: mengunjungi pameran Beijing Auto Show pada Senin ini dan melobi agar Full Self-Driving (FSD) Tesla mendapat izin beroperasi di pasar domestik China. Padahal, Tesla sendiri termasuk produsen mobil yang absen di pameran tersebut.
Melansir CarNewsChina, dikutip 29 April, laporan menyebutkan bahwa Musk akan bertemu dengan pejabat senior China untuk membahas peluncuran perangkat lunak FSD dan izin transfer data ke luar negeri. Padahal, meski sudah diluncurkan empat tahun lalu, Tesla belum menyediakan FSD di China, yang merupakan pasar terbesar kedua mereka. Penundaan ini memicu desakan dari konsumen China, terlebih persaingan di sektor ADAS (Advanced Driver-Assistance Systems) dan perangkat lunak swakemudi di China semakin memanas.
Awal bulan ini, Musk melalui platform media sosial X memberi isyarat bahwa FSD mungkin akan segera tersedia untuk konsumen China.
Menurut media China, Elon Musk ingin berdiskusi dengan pejabat pemerintah terkait persetujuan untuk memindahkan data yang dikumpulkan di China ke lokasi luar negeri. Data tersebut nantinya digunakan untuk melatih algoritma teknologi swakemudi Tesla.
Sesuai dengan peraturan China, semua informasi yang dikumpulkan oleh armada Tesla harus disimpan secara lokal di pusat data domestik, dan tidak boleh dikirim ke kantor pusat Tesla di Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Jika FSD Tesla diluncurkan di China, mereka harus siap menghadapi persaingan ketat dari startup mobil listrik lokal yaitu Xpeng, yang baru saja memperluas jangkauan XNGP (Xpeng Navigation Guided Pilot) ke seluruh jalanan di China. Xpeng bahkan berencana untuk memasarkannya secara global pada tahun 2025, dengan pengujian di jalanan Eropa yang sudah dimulai.
Selain Xpeng, Nio pada bulan Maret lalu juga telah menyediakan NOP+ (Navigate on Pilot Plus) di seluruh China, dan merekrut 100 penguji pertama. Sebelumnya, NOP hanya bisa digunakan di jalan tol. Nio pun berencana membawa perangkat lunak swakemudi mereka ke luar negeri.
Selanjutnya ada Geely dan Baidu (sebutan Google di China) tahun lalu meluncurkan merek baru bernama Jiyue yang berfokus untuk mencapai swakemudi level 4. Model mereka termasuk SUV Jiyue 01 dan sedan Jiyue 07 yang baru saja diumumkan.
Huawei pun tak mau ketinggalan dengan merek Aito dan Avatr yang menawarkan berbagai level sistem advanced driving system (ADS) canggih dan swakemudi bernama Huawei ADS.