JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melepas 1.733 Yaris Cross jenis Internal Combustion Engine (ICE) ICE dan 81 Hybrid Electric Vehicle (HEV) untuk diekspor ke berbagai dunia, di Karawang, Jawa Barat, pada Selasa, 13 Juni.
"Melalui investasi kendaraan elektrifikasi Yaris Cross yang mencapai Rp2,5 triliun, kami berharap model elektrifikasi produksi lokal kedua PT TMMIN akan memperoleh kesuksesan sebagaimana Kijang Innova Zenix, baik bagi konsumen domestik dan pasar ekspor," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 14 Juni.
Agus mengatakan, produksi Yaris Cross merupakan bagian dari program PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi dengan memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen.
"Diharapkan pula, jumlah unit ekspor Yaris Cross akan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga bisa ikut menembus pasar Australia," ujarnya.
Selain kontribusi ke pasar ekspor, Menperin juga mengapresiasi TMMIN yang telah memiliki tingkat penggunaan komponen lokal (local purchase) mencapai 80 persen dengan melibatkan total 116 supplier lokal, dengan 11 supplier di antaranya merupakan pemasok baru.
Menperin Agus menambahkan, pihaknya berupaya menunjukkan kemampuan sektor industri dalam menciptakan produk-produk untuk sebuah konteks besar yang disebut dengan green mobility. Hal ini didukung dengan Indonesia yang banyak sekali critical minerals yang merupakan bahan baku dari baterai electric vehicle (EV).
"Dengan industri yang terus berinovasi, konsumen juga diuntungkan dengan transisi menuju green mobility," ucap dia.
Hingga saat ini, kapasitas produksi TMMIN diketahui mencapai 320 ribu unit per tahun, serta 440 ribu unit engine dan part yang diproduksi pada empat pabrik di Karawang dan Sunter.
Jumlah ekspornya pada periode Januari-April 2023 mencapai 40.754 unit Completely Built Up (CBU) dengan total ekspor secara kumulatif sampai 2023 mencapai lebih dari dua juta unit CBU ke lebih dari 100 negara, yang meliputi wilayah Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Latin, Oceania, dan Australia.
"Maka, dapat disimpulkan bahwa pembinaan sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor bentuk CBU sudah berjalan di arah yang tepat," ungkapnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia mengapresiasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang selama lebih dari 50 tahun berkiprah, berkontribusi, serta tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:
"Diharapkan, Toyota dapat menyesuaikan jenis kendaraan yang diproduksi di Indonesia untuk dapat diekspor ke pasar Australia untuk jenis SUV dan sedan," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menyebut, produksi Yaris Cross merupakan bagian dari komitmen Toyota Indonesia untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi dengan memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen.
"Yaris Cross buatan Indonesia dengan kandungan lokal 80 persen, baik versi bensin maupun HEV juga ditujukan untuk pasar ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Asia, sehingga kami berharap dapat juga memberikan kontribusi ekonomi bagi bangsa Indonesia," imbuhnya.