Bawa Kabar Baik dari Jepang, Menperin Agus Sebut Mitsubishi Motors Bisa Sumbang Surplus Neraca Dagang Rp7 Triliun: Indonesia jadi Basis Produksi dan Ekspor
Foto: Dok. Kemenperin

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membawa kabar baik dari lawatannya ke Jepang. Di Negeri Sakura itu, Menperin bertemu dengan prinsipal otomotif Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan membahas sejumlah isu terkait kegiatan produksi mobil Mitsubishi di Tanah Air.

Dalam pertemuan itu, Mitsubishi Motors Okazaki Plant berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan basis ekspor. Mitsubishi menargetkan kinerja ekspornya pada tahun 2022 mencapai 72 ribu unit, atau naik 30 ribu dibandingkan tahun 2021.

Peningkatan ini akan memberikan sumbangsih surplus neraca perdagangan sebesar Rp7 triliun. “Tentunya Mitsubishi akan meningkatkan pasar ekspor, sehingga memberikan sumbangsih nyata pada kinerja ekspor Indonesia,” kata Menperin Agus dalam keterangannya, Senin 27 Juni.

Mitsubishi telah berkomitmen menambah negara tujuan ekspor dan memberikan izin kepada Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia untuk menambah sembilan negara lagi. Saat ini, APM Mitsubishi di Indonesia sudah mengekspor mobil ke 30 negara. “Mitsubishi juga menyatakan bahwa Australia akan menjadi salah satu negara yang masuk dalam list ekspor mereka,” ucap Menperin.

Menurut Agus, Australia merupakan pasar yang sangat penting bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia dan Australia sudah terikat perjanjian perdagangan bebas Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). "Pasar Australia ini sangat besar, apalagi kita sudah punya kesepakatan dagang, sehingga sayang sekali bila tidak dimanfaatkan," sebutnya

Kunjungan Menperin ke Mitsubishi kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan pada Maret 2021 lalu, di antaranya terkait dengan rencana penambahan investasi sebesar Rp11,2 triliun hingga 2025. Melalui penambahan investasi, Mitsubishi menargetkan peningkatan kapasitas produksi di Indonesia, dari 220 ribu unit menjadi 250 ribu unit kendaraan.

Rencananya, Mitsubishi akan memproduksi tipe mobil Xpander Hybrid dan dua model baru, yang salah satunya akan diproduksi pada 2023.

Agus menuturkan, Kemenperin terus mendorong industri otomotif di Tanah Air, termasuk Mitsubishi, agar dapat mempercepat program produksi kendaraan emisi karbon rendah dengan teknologi Hybrid dan Battery Electric Vehicle (BEV) atau Electric Vehicle (EV) jenis key car dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 tahun 2021 mengenai Kendaraan Emisi Karbon Rendah, yang diantaranya mengatur teknologi kendaraan jenis hybrid dan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai.

“Kami juga terus mendorong Mitsubishi agar dapat memproduksi kendaraan KBL Berbasis Baterai di Indonesia dengan penggunaan ukuran baterai yang lebih kecil (key car) menggunakan baterai 20 kWH dan driving range 170 kilometer,” ucapnya.

Pada pertemuan dengan jajaran Mitsubishi Motor Corporation yang dipimpin CEO MMC Mr. Takao Kato, Menperin juga membahas tentang peningkatan penggunaan komponen lokal Indonesia, khususnya dari industri kecil dan menengah (IKM), pada proses produksi kendaraan Mitsubishi. “Komponen otomotif produksi Indonesia telah mampu memenuhi spesifikasi, standar, dan kualitas dari pabrikan Jepang. Kami juga optimis para pelaku IKM komponen otomotif di Tanah Air akan mampu menjadi bagian dari supply chain industri otomotif Jepang,” jelas Agus.