JAKARTA - Sejumlah produsen otomotif Jepang kini diguncang prahara, salah satunya Honda. Pabrikan bermarkas di Tokyo ini tersandung kasus manipulasi pengujian sertifikasi pada mobil yang telah dijual ke pasaran.
Masalah ini telah diketahui setelah pabrikan berlogo “H” ini menerima instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) pada 26 Januari lalu.
“Kami sangat meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran bagi pelanggan kami, mitra bisnis, dan banyak pemangku kepentingan lainnya,” tulis Honda Jepang dalam laman resminya, Selasa, 4 Juni.
Penyimpangan yang dilakukan oleh Honda melibatkan 22 model. Diketahui bahwa sejumlah model yang terdampak sudah tidak diproduksi lagi di negeri Sakura. Namun, bagaimana dengan kendaraan yang ada di Indonesia?
Sales & Marketing and Aftersales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, mengatakan bahwa kendaraan yang ada di Indonesia tidak terdampak kasus ini dan memastikan modelnya aman.
“Isu ini tidak melibatkan kendaraan Honda yang dijual di Asia dan Oseania, termasuk model yang dijual di Indonesia,” kata Billy ketika dihubungi VOI, Rabu, 5 Juni.
BACA JUGA:
Honda menerima sejumlah kasus penyimpangan, seperti pada pengujian dan penyertaan data dalam hasil pengujian yang berbeda dari sebenarnya, pengujian kebisingan, dan daya mesin yang melibatkan kendaraan yang dijual pada masa lalu.
Kasus pertama ialah penyimpangan terhadap pengujian kebisingan yang dilakukan pada Februari 2009 dan Oktober 2017. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa berat kendaraan yang diuji melebihi batas legal. Laporan pengujian menyatakan berat dalam kisaran yang ditentukan berbeda dari berat kendaraan yang sebenarnya diuji.
Kendaraan yang terdampak masalah ini terdiri dari Inspire, Fit, CR-Z, Acty, Vamos/Vamos Hobio, Step WGN/Step WGN Spada, Legend, Fit Shuttle, Insight Exclusive, CR-V, Freed, N-Box, N-One, Odyssey, N-WGN, Vezel, Grace, S660, Shuttle, NSX, dan Jade.
Kasus berikutnya ialah pengujian keluaran tenaga mesin dan motor listrik yang dilakukan antara Mei 2013 dan Juni 2015. Disebutkan bahwa nilai keluaran torsi dari hasil pengujian telah diubah dan dimasukkan ke dalam laporan yang tidak sesuai.
Kendaraan yang terdampak pada kasus ini mencakup Fit, Shuttle, Freed, Vezel, Jade, Grace, Odyssey, dan NSX.
Satu kasus terakhir ialah uji keluaran mesin yang dilakukan antara April 2013 dan Januari 2015. Diketahui pabrikan melakukan pengujian ini tanpa generator, di mana peraturan mengatakan bahwa ini harus dilakukan dengan generator yang menyala.
Fakta bahwa kondisi pengujian akan diukur dengan generator berjalan tidak ditentukan dalam pengujian secara manual, sehingga diasumsikan bahwa nilai yang dihitung menggunakan nilai koreksi setara dengan hasil pengujian pada kondisi yang ditentukan. Model yang terdampak masalah ini ialah Fit, Shuttle, Odyssey, dan Jade.