Bagikan:

JAKARTA - Dalam beberapa waktu terakhir, Daihatsu harus menghadapi masalah skandal uji tabrak yang berdampak pada beberapa modelnya. Alhasil beberapa model harus dihentikan produksi karena permasalahan tersebut.

Akhir Januari, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) mengonfirmasi bahwa 10 model kendaraan berukuran kecil ini telah mematuhi standar Undang-Undang Kendaraan Angkutan Jalan berdasarkan hasil pengujian dengan otoritas sertifikasi yang hadir dan alasan lainnya.

Mengikuti hasil konfirmasi ini dan penilaian komprehensif berdasarkan masukan pelanggan dan pemasok, Daihatsu memutuskan melanjutkan produksi sepuluh model ini pada tanggal 26 Februari mendatang dan pengiriman mulai 19 Februari.

Daihatsu akan bekerja sama dengan pemasok dan beberapa perusahaan penjualan demi memantapkan persiapan. Setelah persiapan selesai, maka perusahaan akan melanjutkan aktivitas produksi dan pengiriman sejumlah model seperti sediakala.

“Sambil menegaskan kembali komitmen kami untuk memprioritaskan keselamatan dan kualitas, kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan model-model ini menjangkau pelanggan kami sesegera mungkin,” tulis Daihatsu dalam laman resminya, Senin, 12 Februari.

Sepuluh model yang terdampak kasus tersebut meliputi kendaraan dari Daihatsu, yakni Mira e:s, Hijet Cargo, Atrai, dan Hijet Truck. Kemudian, model Toyota mencakup Pixis Epoch, Pixis Van, dan Pixis Truck. Terakhir mobil dari Subaru termasuk Pleo Plus, Sambar Van, Sambar Truck.

Pabrikan juga meminta para pelanggan mobil untuk sabar menunggu pengirimannya. Mereka juga menyampaikan rasa permintaan maafnya kepada semua pihak yang telah menimbulkan kekhawatiran.

“Kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang mungkin kami timbulkan,” tambah Daihatsu.