JAKARTA - Hidrogen, bahan bakar yang tak kunjung hilang pamornya. Meski dihantui berbagai masalah seperti minimnya infrastruktur distribusi, keraguan konsumen, keterbatasan jangkauan, dan kebutuhan tangki besar yang mengurangi ruang kabin, industri otomotif terus menggelontorkan dana untuk bahan bakar ini.
Sejumlah perusahaan berupaya memanfaatkan hidrogen sebagai solusi bagi masa depan mesin pembakaran internal pasca-bensin. Namun, pada kenyataannya, kendaraan listriklah yang saat ini lebih mendapat prioritas.
Honda dan General Motors baru-baru ini membentuk kemitraan dalam pendirian pabrik Fuel Cell System Manufacturing LLC. Selain Toyota dan Hyundai, kedua produsen ini tampaknya juga yakin akan potensi hidrogen di masa depan, sehingga mereka menginvestasikan dana sebesar 85 juta dolar AS (lebih dari Rp1,3 triliun) untuk mendirikan pabrik di pinggiran Detroit, Amerika Serikat. Pabrik ini telah beroperasi dan memproduksi sistem sel bahan bakar hidrogen.
General Motors dan Honda akan terus meningkatkan produksi sel bahan bakar hidrogen dengan tujuan agar teknologi ini lebih terjangkau dan lebih banyak diadopsi. Ditambah fakta yang berbeda dengan baterai, hidrogen tidak kehilangan energi saat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Selain untuk mobil, sel bahan bakar hidrogen juga menjanjikan pemanfaatan dalam berbagai bidang lainnya. Makanya, kemitraan antara Honda dan GM tampaknya tidak hanya berfokus pada kendaraan pribadi, karena teknologi ini dapat diterapkan mulai dari mesin pemotong rumput hingga peralatan konstruksi dalam waktu dekat.
Sementara, dilansir Topspeed, 10 Februari, ketika hidrogen secara bertahap memperluas pangsa pasarnya di masa depan, Honda dan General Motors mungkin juga akan mempertimbangkan untuk menjual sel bahan bakar hidrogen sebagai sistem tenaga portabel. Hal ini mungkin membuat produsen mobil lainnya mulai mempertimbangkan untuk membeli sistem sel bahan bakar hidrogen daripada mengembangkannya sendiri.
Tidak hanya itu, sel bahan bakar hidrogen juga merupakan pilihan alami untuk generator listrik karena tidak memerlukan jaringan listrik untuk dihubungkan dan diisi ulang. Honda sendiri telah mengambil langkah maju dengan beralih ke sel bahan bakar hidrogen sebagai cadangan darurat untuk pusat data mereka di Torrance, California, AS.
Dengan berbagai potensi dan keunggulannya, meskipun masih dihadapkan pada berbagai tantangan, masa depan hidrogen terlihat cerah dan menjanjikan.