Bagikan:

JAKARTA - Pertukaran baterai kendaraan listrik tengah tren di industri otomotif khsusunya mobil listrik karena jelas lebih cepat daripada pengisian daya baterai. Pengguna hanya perlu menukar baterai yang kosong dengan baterai yang terisi penuh, yang dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.

Dengan pertukaran baterai, pengguna dapat meningkatkan jangkauan kendaraan dengan cepat. Mereka tidak perlu menunggu baterai terisi penuh, melainkan hanya menukar baterai yang habis dengan yang sudah terisi.

Dengan begitu banyak kemudahan dari sistem ini, produsen mobil asal China yaitu Nio menjalin kerjasama dengan Geely Holding, terkait bisnis pertukaran baterai demi meningkatkan standar, baik dari teknologi hingga pembangunan jaringan.

Dilaporkan Carnewschina, Jumat, 1 Desember, dengan terjalinnya kerjasama tersebut Geely akan menjadi mitra Power Swap Stations (PSS) atau penukaran baterai kedua bagi Nio.

Seperti diketahui Zhejiang Geely Holding Group Co., saat ini memiliki dua merek yang memproduksi kendaraan listrik dengan fungsi pertukaran baterai, yakni Cao Cao Auto dan Livan. Cao Cao adalah layanan ride-hailing seperti Uber, dengan Cao Cao Auto membuat mobilnya. Model terbaru adalah Cao Cao 60, yang cukup populer di kalangan pengemudi taksi.

Merek kedua yaitu Livan dengan model 7 yang meluncur pada bulan September lalu, bahkan diklaim sebagai kendaraan penumpang listrik termurah di dunia yang mendukung pertukaran baterai.

Kerja sama kedua pihak ini juga dapat memberikan kemudahan bagi setiap pengguna, dengan tak perlu lagi isi daya kendaraan listrik yang memang membutuhkan waktu cukup lama. Dengan penukaran baterai akan lebih praktis.

Sebelumnya, Geely sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan memiliki 5.000 stasiun penukaran baterai pada tahun 2025. Bukan tanpa alasan, dikarenakan perusahaan memiliki dua sub merek yang memang memproduksi kendaraan listrik dengan baterai yang dapat ditukar.