Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan otomotif China, Nio, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Changan Automobile dalam rangka mengembangkan teknologi pertukaran baterai untuk kendaraan listrik (EV). Kolaborasi ini bertujuan untuk mengurangi biaya dalam pengembangan inovasi tersebut.

Dilansir Reuters, Selasa, 21 November, kemitraan ini juga akan melibatkan pembangunan dan berbagi stasiun penukaran baterai EV. Langkah ini diharapkan tidak hanya mengurangi biaya, tetapi juga membuka peluang bagi kedua perusahaan untuk mencapai profitabilitas.

Sistem pertukaran baterai memungkinkan pengemudi mengganti baterai yang habis dengan cepat, menggantinya dengan baterai yang terisi penuh secara efisien, tanpa perlu menyambungkan kendaraan ke titik pengisian daya.

Keberadaan stasiun penukaran baterai juga dianggap dapat membantu mengurangi beban pada jaringan listrik, terutama pada saat-saat sibuk ketika pengemudi mengisi ulang baterai. Namun, para analis industri dan eksekutif meyakini bahwa hal ini hanya akan berhasil jika baterai menjadi lebih terstandarisasi.

Nio, sebagai pemimpin di industri ini, memiliki rencana untuk melipatgandakan jumlah stasiun di China pada tahun ini. Meskipun beberapa produsen kendaraan listrik lainnya menganggap fasilitas pertukaran baterai terlalu mahal, Nio terus memimpin dengan menciptakan inovasi yang mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik.

Hingga saat ini, Nio telah mendirikan 2.113 stasiun penukaran baterai di seluruh China, serta menyediakan fasilitas pengisian daya sebanyak 1 juta. Layanan ini pertama kali diluncurkan pada September 2019 secara gratis untuk pembeli model Nio ET7, EC7, ES7, dan ET5, namun, mulai Agustus 2021, Nio membatasi pertukaran baterai gratis menjadi empat kali sebulan, dibandingkan dengan enam kali sebulan sebelumnya.