JAKARTA - Toyota mengonfirmasi bahwa mereka akan melanjutkan operasional pabrik mereka pada hari Kamis, 26 Oktober ini setelah mengalami gangguan serius akibat terjadinya ledakan di pabrik pemasok. Berdasarkan laporan dari Reuters pada Senin, 23 Oktober, perusahaan mobil asal Jepang tersebut akan secara bertahap memulai kembali operasional pabrik mereka untuk sisa lini produksi yang terdampak insiden pekan lalu.
Sebuah pernyataan dari juru bicara perusahaan menyatakan bahwa Toyota berkomitmen untuk menghidupkan kembali produksi di semua pabrik yang terdampak akibat kecelakaan di pabrik Chuo Spring pada hari Kamis mendatang. Sebelumnya, kekurangan pegas pada suspensi dan komponen mobil lainnya yang timbul akibat ledakan di pemasok telah mengganggu produksi di empat pabrik Toyota.
Insiden di pabrik Chuo Spring di Kota Toyota, Prefektur Aichi, Jepang, mengakibatkan kelangkaan suku cadang, terutama untuk model seperti RAV4 dan Land Cruiser, yang menyebabkan terhentinya produksi di sebagian besar dari 14 pabrik perakitan Toyota di Jepang. Meskipun demikian, delapan jalur produksi di enam pabrik tetap ditutup.
BACA JUGA:
Kejadian ini menjadi masalah terbaru yang dihadapi oleh Toyota dalam beberapa tahun terakhir, setelah sebelumnya mengalami gangguan serupa pada sistem pemesanan suku cadang pada bulan Agustus. Pada waktu itu, mereka berhasil memulai kembali operasional pabrik hanya dalam satu hari setelah menghadapi kendala.