Bagikan:

JAKARTA - Hyundai dan Public Investment Fund (PIF) milik Arab Saudi menandatangani kesepakatan untuk membangun pabrik perakitan di Timur Tengah. Perjanjian tersebut diumumkan pada kesempatan kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, ke Arab Saudi.

Dalam perjanjian tersebut, kedua perusahaan sepakat untuk menginvestasikan lebih dari 500 juta dolar AS guna membangun pabrik unit lokal di King Abdullah Economic City, Arab Saudi.

Pabrik tersebut, melansir Yonhap, Senin, 23 Oktober, dijadwalkan akan memulai produksi komersial pada awal 2026, diharapkan memiliki kapasitas tahunan sebesar 50.000 unit, termasuk kendaraan listrik dan ICE (Internal Combustion Engine).

Langkah ini juga sejalan dengan visi Saudi Vision 2030, yang bertujuan untuk mengembangkan industri otomotif negara serta mengurangi ketergantungan terhadap sektor minyak.

Selain kesepakatan tersebut, Hyundai juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Korea Automotive Technology Institute, Air Products Qudra, dan Saudi Public Transport Company (SAPTCO) untuk mengembangkan ekosistem mobilitas hidrogen di Arab Saudi. Dalam kerangka kerja sama ini, perusahaan-perusahaan tersebut berencana untuk bekerja sama dalam menciptakan mobilitas ramah lingkungan berbasis hidrogen, termasuk program pengembangan bus listrik hidrogen.

Air Products Qudra sendiri adalah perusahaan patungan antara Air Products, perusahaan gas industri global berbasis di Amerika Serikat, dan Qudra Energy, perusahaan energi lokal Arab Saudi, serta SAPTCO, yang beroperasi dalam layanan bus domestik dan rute internasional ke negara-negara tetangga seperti Uni Emirat Arab dan Mesir, juga terlibat dalam upaya ini.