JAKARTA - Mini telah merilis Cooper terbaru yang ditenagai oleh listrik. Meskipun daya penggeraknya berbeda, namun mobil tersebut sangat identik dengan model Mini pendahulunya yang bermesin bensin.
Mini Cooper dikenal sebagai pabrikan yang mampu menyediakan kendaraan dengan karakteristik menyenangkan untuk dikendarai. Dan ciri khas ini tetap dipertahankan Mini pada versi EV-nya dan beberapa model terbaru di masa mendatang. Namun, tidak semua ciri khas Mini bisa dipertahan.
Dikonfirmasi dari Stefanie Wurst, Bos dari Mini, mengatakan pabrikan tidak akan menghadirkan transmisi manual untuk beberapa model Mini di masa depan. Tentunya ini merupakan kabar buruk bagi sebagian pecinta pabrikan asal Inggris tersebut.
"Sayangnya, kami tidak menyediakan transmisi manual," ungkat Wurst dikutip dari Top Gear, Selasa, 5 September.
Diketahui, identitas Mini juga terbentuk berkat kinerja dari transmisi manual yang memuaskan. Alhasil, Mini John Cooper Works (JCW) 1to6 Edition menjadi salah satu model Mini terakhir yang mengadopsi transmisi manual. Mobil ini berbasis dari hot hatch generasi sebelumnya dalam merayakan keberhasilan girboks JCW mengikuti balapan Nurburgring 24 Hours tahun ini.
Meskipun transmisi manual telah disuntik mati, Stefanie Wurst menjamin bahwa marwah yang telah melekat lama pada Mini, yakni performa, tidak akan lekang oleh waktu.
"Performa masih bisa membantu penjualan mobil Mini," ucap Wurst.
BACA JUGA:
Mini juga telah memperkenalkan model edisi JCW Bulldog Racing Edition sebagai salam perpisahan pabrikan pada transmisi manual. Hot hatch tersebut memiliki mesin 2,0 liter turbocharged 4-silinder dengan kekuatan 231 dk dan torsi 318 Nm.
Selanjutnya, Mini akan mulai mengalihkan fokusnya pada elektrifikasi. Mini Cooper EV diperkenalkan pada beberapa hari lalu dengan menyediakan trim E dan SE.
Versi E memiliki motor penggerak listrik berkekuatan 181 dk dengan torsi 290 Nm yang dapat berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu 7,3 detik. Sedangkan, varian SE memiliki tenaga besar dengan 214 dk dan torsi 330 Nm dimana mobil ini dapat berlari dari 0 menuju 100 km/jam dalam waktu 6,7 detik.
Mini Cooper E menopang baterai yang cukup untuk membuat mobil melaju hingga 305 km dalam sekali pengisian daya dan dapat cocok dengan sistem pengisian daya cepat DC 75 kW. Sedangkan, tipe SE memiliki baterai lebih besar dengan 54,2 kWh yang memiliki jangkauan hingga 402 km dalam sekali pengisian daya dan dapat diisi dayanya dengan sistem fast charger DC 95 kW.