JAKARTA - Kualitas kendaraan saat ini menjadi fokus utama bagi pabrikan seperti Ford. Pasalnya, pabrikan asal AS ini tercatat sebagai salah satu merek yang paling sering melakukan recall kendaraan tahun ini.
Lebih lanjut, Ford kini dihadapkan pada masalah yang melibatkan kerusakan spion pada beberapa modelnya, yang semakin membebani keuangan perusahaan.
Menurut laporan dari Automotive News, Jumat, 1 September, Ford mengeluarkan dana sekitar 270 juta dolar AS, atau setara dengan Rp4,1 triliun, untuk menangani masalah yang melibatkan 422.000 unit kendaraan mereka.
Model yang terkena dampak masalah ini mencakup Ford Explorer dan Lincoln Aviator tahun 2022-23, Lincoln Corsair tahun 2020-22, Ford Transit tahun 2022-23, Lincoln Navigator tahun 2018-21, dan Ford Bronco tahun 2021.
Ford berencana untuk mengatasi masalah ini dengan mengganti kamera pandangan belakang serta melakukan pembaruan perangkat lunak dan kabel jika diperlukan. Namun, recall ini hanya satu dari sejumlah kasus yang harus dihadapi oleh Ford.
Menurut National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Ford telah melakukan 42 proses recall selama tahun ini, melibatkan total 4,6 juta kendaraan yang terkena dampak. Ini merupakan jumlah tertinggi dibandingkan dengan produsen mobil lainnya.
Kasus recall terbesar adalah pada Ford F-150, yang melibatkan hampir 900.000 unit pada akhir Juli lalu, disebabkan oleh masalah pada poros belakang.
Sebelumnya, Ford juga menghadapi masalah dengan model terbaru mereka, Ford Bronco. Pada bulan Mei, lebih dari 175.000 unit kendaraan tersebut harus ditarik kembali karena masalah cacat desain pada sabuk pengaman.
BACA JUGA:
Laporan tersebut menyebutkan bahwa masalah desain ini dapat membuat penumpang enggan menggunakan sabuk pengaman, yang dapat mengakibatkan cedera atau bahkan kematian.
Yang terbaru, Ford juga menghadapi gugatan terkait dugaan cacat pada kendaraannya yang dapat menyebabkan ribuan unit berisiko terbakar dan berpotensi merenggut nyawa. Model-model seperti Ford Escape dan Maverick dengan mesin 4-silinder Duratec Atkinson 2,5 liter harus ditarik kembali karena masalah tersebut.
CEO Ford, Jim Farley, sebelumnya telah berjanji untuk meningkatkan kualitas kendaraan perusahaan. Namun, hal tersebut memerlukan waktu, bahkan hingga beberapa tahun ke depan.