Bagikan:

JAKARTA - Tidak ada keraguan bahwa China adalah negara yang berada di garis depan dalam mengembangkan teknologi kendaraan listrik canggih. Selain itu, beberapa produsen asal China telah berani menghadirkan kendaraan listrik dengan harga terjangkau, menjadikan mereka diminati secara luas sebagai penyedia kendaraan listrik yang ekonomis. Salah satu perusahaan yang paling mencolok dalam hal ini adalah BYD, yang telah mencatat pencapaian mengesankan.

Seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 29 Agustus, BYD mencatat kinerja positif menjelang akhir bulan Agustus, dengan melaporkan peningkatan laba sebesar 204,7 persen dalam paruh pertama tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Laporan keuangan BYD menunjukkan laba bersih sebesar 10,95 miliar yuan untuk paruh pertama tahun ini, menandai peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan 3,6 miliar yuan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pencapaian luar biasa ini juga tercermin dalam kuartal kedua, di mana laba BYD melonjak sebesar 144 persen menjadi 6,82 miliar yuan, setelah melonjak lima kali lipat pada kuartal pertama. Namun, prestasi cemerlang ini tidak berhenti di situ.

Pada bulan Juli, BYD mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menjual total 1.255.637 unit kendaraan listrik berpenumpang dan Plug-In Hybrid (PHEV) selama paruh pertama tahun ini. Pencapaian terbaik terjadi pada kuartal kedua, di mana BYD berhasil menjual sebanyak 700.244 unit kendaraan listrik dan PHEV.

Dari angka tersebut, BYD mencatat penjualan sebanyak 352.162 unit kendaraan listrik dan 348.081 unit PHEV. Secara keseluruhan, BYD telah menjual 612.425 unit kendaraan listrik tahun ini, dengan 10 persen di antaranya diekspor ke luar negeri. Meskipun angka ini sangat mengesankan, tetap saja masih kalah jika dibandingkan dengan pencapaian Tesla yang berhasil menjual 889.015 unit kendaraan pada paruh pertama tahun ini.

Perlu dicatat bahwa profitabilitas BYD masih mendapat tekanan akibat perang harga yang dimulai oleh Tesla pada awal tahun ini. Ini terlihat dari langkah BYD yang telah meluncurkan delapan model baru sejak bulan Februari dengan harga 4-25 persen lebih rendah dibandingkan dengan model lama.

Pertumbuhan BYD yang pesat juga tercermin dalam pencapaian mereka dalam merakit New Energy Vehicle (NEV) ke-5 juta pada pertengahan bulan Agustus. Pencapaian ini diukir hanya dalam sembilan bulan setelah mencapai tonggak sejarah NEV ke-3 juta. Saat ini, BYD menjual kendaraan listrik penumpangnya di 54 negara.