JAKARTA - Pertumbuhan yang masif dalam industri kendaraan listrik (EV) terus terjadi, dengan berbagai pabrikan meluncurkan model mobil dan motor listrik terbaru. Thailand dan Indonesia menjadi negara dengan penjualan EV terbanyak di wilayah ASEAN, dan perkembangan ini diperkirakan akan terus berlanjut.
Thailand saat ini memimpin sebagai negara dengan penjualan EV terbanyak di ASEAN, dengan jumlah mencapai 51.000 unit pada tahun 2022. Sementara itu, Indonesia telah menjual sekitar 10.000 unit EV. Di belakangnya, Malaysia mencatat penjualan sebanyak 2.631 unit. Meskipun jumlah penjualan EV di Indonesia meningkat secara signifikan sebesar 86 persen dibandingkan tahun sebelumnya, angka tersebut masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan Thailand.
Kedua negara tersebut memiliki populasi yang besar di ASEAN, dan pemerintah telah memberikan insentif berupa pemotongan pajak dan subsidi untuk kendaraan listrik. Analis senior Asia-Pasifik di BloombergNEF, Allen Tom Abraham, menyebutkan bahwa Thailand berpotensi mencapai penjualan EV sebanyak 2,9 juta unit pada tahun 2040. Namun, untuk segmen mobil penumpang listrik, Indonesia memiliki potensi yang lebih besar.
"Thailand akan menjadi pemain besar di pasar EV, tetapi setelah tahun 2040 Indonesia akan memimpin di segmen mobil penumpang karena besarnya pasarannya," ujar Allen seperti yang dilansir dari Paultan pada Jumat, 7 Juli.
Menurut studi BloombergNEF, produksi EV membutuhkan investasi besar dalam rantai pasokan baterai. Permintaan akan baterai lithium juga diperkirakan akan meningkat pesat, mencapai sekitar 5,7 terawatt per jam (TWh) pada tahun 2035, dan bahkan mencapai 244 TWh pada tahun 2050.
Permintaan global untuk EV terus meningkat, dengan penjualan di segmen ini diperkirakan akan melonjak dari 14 persen pada tahun 2022 menjadi 30 persen pada tahun 2026. China, dengan pangsa pasar EV sebesar 52 persen, menjadi produsen terbesar di dunia, melampaui seluruh wilayah Eropa yang hanya mencapai 42 persen penjualan EV.
BloombergNEF juga memperkirakan bahwa penjualan global EV dalam segmen mobil penumpang akan mencapai hampir 27 juta unit pada tahun 2026, naik sekitar 8 juta unit dibandingkan dengan 19,5 juta unit pada tahun 2022.
BACA JUGA:
Hal ini sejalan dengan kampanye Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, dengan rencana untuk menghentikan penjualan mobil bensin dan diesel pada tahun 2050. Seiring dengan tujuan ini, Indonesia terus memperkuat infrastruktur dan regulasi untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di masa depan.