Bagikan:

JAKARTA - Indonesia Battery Corporation, anak perusahaan dari PT Indika Energy  dan vendor skuter listrik Taiwan, Gogoro, bekerja sama dengan Foxconn untuk membangun "ekosistem energi baru" di Indonesia.

Menurut pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Sabtu, 22 Januari, kerja sama ini  juga mencakup pengembangan industri pendukung EV seperti sistem penyimpanan energi, stasiun pertukaran baterai dan daur ulang di Indonesia.

Kerja sama dilakukan dalam Investasi Pengembangan Ekosistem Energi Baru Berkelanjutan melalui Investasi Baterai Listrik, Kendaraan Listrik, dan Industri Pendukungnya dengan skema kerja sama Build-Operate-Localize (BOL).

Perkiraan nilai total investasi dalam proyek-proyek tersebut oleh seluruh mitra usaha diperkirakan akan mencapai USD8 miliar atau sekitar Rp114 triliun. Keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari USD100 miliar di Indonesia pada tahun 2030.

Foxconn, perusahaan yang berbasis di Taiwan sebelumnya juga telah bermitra beberapa perusahaan untuk mendukung pengembangan mobil listrik. MoU antara IBC dan Foxconn ini menambah serangkaian kesepakatan tersebut oleh perakit iPhone.

“Hari ini kita memasuki era baru. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh akan mengawal rencana investasi ini, dengan mitra BUMN maupun pengusaha nasional di Indonesia. Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua, Indonesia sangat fokus mendorong investasi berkelanjutan terutama mengedepankan green energy dan green industry,” ucap Bahlil di Jakarta.

Menteri Investasi/Kepala BKPM juga menyatakan keputusan Foxconn dan Gogoro memilih Indonesia menjadi tempat berinvestasi dinilai sangat tepat. Indonesia memiliki nilai tambah bagi para investor dalam tiga hal, yaitu pasar yang besar di mana 43% populasi ASEAN ada di Indonesia.

Selain itu Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang masuk dalam G20. Kemudian pertumbuhan kelas menengah ke atas di Indonesia semakin hari semakin baik. Presiden Joko Widodo pun telah menugaskan Kementerian Investasi/BKPM untuk mengawal komitmen investasi ini.

Foxconn, yang dikenal sebagai pembuat iPhone utama Apple, telah memperluas aktivitasnya di kendaraan listrik (EV) dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga mengumumkan kesepakatan dengan startup AS, Fisker Inc dan grup energi asal Thailand, PTT PCL.

Di bawah kemitraan itu, sebuah "platform MIH" terbuka yang menyediakan layanan perangkat keras dan perangkat lunak akan tersedia untuk perusahaan di Indonesia. Namun mereka belum memberikan rincian ukuran investasi atau rencana produksi.

Ketua Liu Young-way, Foxconn sendiri mentargetkan untuk menyediakan komponen atau layanan sebanyak 10% dari industri EV dunia pada tahun 2025 hingga 2027. Mereka ingin menurunkan biaya manufaktur dan biaya lain untuk pembuatan mobil dengan pengetahuan perakitannya sebagai produsen elektronik kontrak terbesar di dunia.