AC Ventures dan AEML Rilis Laporan Perkembangan Kendaraan Listrik, Potensi Investasi Luar Biasa
Ilustasi (Freepik)

Bagikan:

JAKARTA - AC Ventures (ACV), perusahaan modal ventura di Indonesia, bersama dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), baru-baru ini merilis laporan yang memberikan pandangan positif tentang perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Laporan yang berjudul "Indonesia's Electric Vehicle Outlook: Supercharging Tomorrow's Mobility" ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak yang juga terlibat dalam perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, serta Dannif Utojo Danusaputro sebagai Ketua Umum AEML dan CEO Pertamina New and Renewable Energy.

Helen Wong, Managing Partner ACV, menyampaikan bahwa laporan tersebut didasarkan pada pertumbuhan pasar kendaraan listrik yang pesat di Indonesia. Laporan ini juga menegaskan adanya peluang investasi yang sangat menjanjikan. Lebih lanjut, Indonesia sedang berupaya mengembangkan penggunaan energi berkelanjutan dalam kendaraan listrik.

"Dalam kapasitas kami sebagai perusahaan investasi yang menjadi perintis di sektor ini, kami berkomitmen untuk membina kerjasama strategis yang dapat melampaui target energi terbarukan Indonesia, menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan dengan emisi yang lebih rendah dan keberlanjutan yang lebih baik," ungkap Wong dalam keterangannya pada Senin, 3 Juli.

Dannif Utojo Danusaputro, Ketua Umum AEML, menambahkan pentingnya kerjasama dengan pemerintah Indonesia, organisasi internasional, dan asosiasi lainnya dalam mempromosikan kendaraan listrik di Indonesia untuk mencapai sumber energi bebas emisi di masa depan. AEML berkomitmen untuk mendukung adopsi kendaraan listrik dan mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik yang dapat bersaing secara global. Dannif juga bangga dapat merilis laporan komprehensif ini bersama AC Ventures.

Dalam laporan tersebut, disampaikan perkembangan pesat kendaraan listrik di Indonesia dengan potensi pasar mencapai lebih dari 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp299,8 triliun, meskipun penggunaan kendaraan listrik saat ini masih terbatas.

Kendaraan listrik di Indonesia menawarkan efisiensi lebih tinggi sebesar 75 persen dan biaya operasional yang lebih rendah bagi bisnis. Ini memberikan potensi luar biasa bagi pasar mobilitas listrik di negara ini untuk tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 58,5 persen hingga tahun 2030.

Saat ini, motor listrik hanya memiliki pangsa pasar sebesar 0,2 persen dari total pasar sepeda motor di Indonesia. Namun, laporan ini menunjukkan adanya peluang untuk meningkatkan pangsa pasar kendaraan listrik menjadi lebih dari 10% dalam lima tahun mendatang, dengan asumsi adanya kerjasama efektif antara pemangku kepentingan dan sektor swasta dalam mendorong perkembangan kendaraan listrik lokal.

Studi ini juga menjelajahi dan menganalisis berbagai topik, terutama yang berkaitan dengan pengembangan infrastruktur, produksi lokal, penjualan, sentimen publik, dinamika industri, rantai pasokan, serta kebijakan dan regulasi terkait.

Indonesia telah menetapkan target ambisius dalam sektor energi terbarukan. Sebelum mencapai nol emisi (NZE) pada tahun 2060, pemerintah berupaya meningkatkan proporsi energi terbarukan menjadi 23 persen dari total komposisi energi negara pada tahun 2025.

Selain itu, Indonesia juga memiliki visi untuk melakukan transisi energi nasional yang lebih luas dengan menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel pada tahun 2050 dan diharapkan selesai pada tahun 2056 mendatang.

Meskipun pasar kendaraan listrik di Indonesia masih dalam tahap awal, tren perkembangan kendaraan listrik menunjukkan kecenderungan yang positif dan diharapkan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dalam beberapa tahun mendatang.