Hubungan Warna Populer Mobil dengan Nilai Jual Kembali dan Faktor Keselamatan di Jalan Raya
Nissan Qashqai adalah mobil terlaris di Inggris tahun 2022 dengan terjual sebanyak 42.704 unit. (Dok. Nissan Europe)

Bagikan:

JAKARTA - Pada tanggal 26 Juni, Fiat mengumumkan keputusan mengejutkan untuk tidak lagi memproduksi mobil berwarna abu-abu, meskipun warna tersebut merupakan warna mobil paling populer di dunia.

Sebelumnya, harian The Telegraph pada 23 Maret 2023 mempublikasikan adanya peningkatan jumlah mobil berwarna abu-abu di jalanan Inggris belakangan ini. Data dari Society of Motor Manufacturers and Traders yang mereka kutip menunjukkan bahwa 25,7% dari mobil baru yang dibeli di Inggris tahun lalu berwarna abu-abu. Warna terpopuler berikutnya adalah hitam (20,1%) dan putih (16,7%). Ketiga warna ini, bersama dengan silver, menyumbang lebih dari 80% dari total penjualan mobil.

Khusus abu-abu telah menyandang predikat warna mobil favorit di Inggris selama lima tahun berturut-turut, dengan 415.199 mobil abu-abu terdaftar tahun lalu. Abu-abu telah mengalahkan warna silver sebagai warna mobil terlaris. Sementara dari riset kepada pembeli mobil, diketahui ada kecenderungan konsumen yang khawatir dengan tidak memilih warna netral akan menurunkan nilai jual kembali mobil mereka.

Di Amerika Serikat (AS), menurut studi dari iSeeCars.com tahun lalu yang melibatkan 6,1 juta unit mobil di jalan raya AS dari tahun 2017 hingga 2020, ditemukan bahwa warna putih, hitam, abu-abu, dan perak menyumbang sebanyak 78,5% dari seluruh kendaraan yang ada di jalan. Warna putih menjadi pilihan paling populer di AS dengan persentase 25,8%, diikuti oleh hitam (22,3%) dan abu-abu (18,4%). Salah satu alasan popularitas warna putih adalah karena dianggap menggambarkan kesan modern dan progresif.

Data tersebut sejalan dengan laporan awal Januari 2023 dari Axalta, sebuah perusahaan cat mobil asal AS yang banyak digunakan oleh produsen mobil global. Laporan Axalta, yang mencakup tahun 2022, menyatakan bahwa warna paling populer untuk mobil di dunia adalah putih (34%), hitam (21%), abu-abu (19%), silver (8%), dan biru (8%).

Di Indonesia, pola warna yang populer tidak jauh berbeda. Umumnya, warna-warna netral seperti abu-abu, hitam, perak, dan putih tetap diminati dalam pasar mobil baru dan bekas. Warna-warna ini mempertahankan nilai jual dengan baik dalam jangka waktu yang lebih lama, dan menjadi pilihan utama bagi pembeli mobil di Indonesia.

4
Daihatsu Rocky. (Dok. Daihatsu)

Berdasarkan data yang dirilis oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) pada Oktober tahun lalu misalnya, menunjukkan bahwa warna terlaris untuk mobil Daihatsu dalam tiga tahun terakhir adalah putih dengan kontribusi 36% pada 2019, 34% pada 2020, dan 32% pada 2021. Warna hitam menduduki posisi kedua dengan kontribusi 21% pada 2019, 22% pada 2020, dan 22% pada 2021. Sedangkan silver menempati posisi ketiga dengan kontribusi 17% pada 2019, 16% pada 2020, dan 16% pada 2021. Warna abu-abu berada di urutan keempat dengan kontribusi 14% pada 2019, 14% pada 2020, dan 15% pada 2021.

Tidak berlaku untuk mobil mewah

Namun, dalam pasar mobil mewah dan mobil sport, popularitas warna memiliki dinamika yang berbeda. Mobil mewah atau mobil sport dengan warna yang unik kerap memiliki harga jual yang lebih tinggi daripada mobil mewah dengan warna yang polos di pasar mobil bekas. Studi yang dilakukan oleh Rivervale Leasing pada tahun 2021 menunjukkan untuk pasar mobil mewah, warna gold adalah yang memiliki nilai jual kembali tertinggi, diikuti oleh warna hijau dan oranye. Pembeli mobil sport juga cenderung tertarik pada mobil dengan warna mencolok yang dapat menarik perhatian.

3
Desainer fashion Virgil Abloh, merancang Mercedes-Maybach S680 menjadi mobil konsep mewah sebelum dirinya meninggal dunia.

Sementara dalam hal keselamatan, berbagai studi menunjukkan bahwa warna-warna terang dan mencolok seperti putih dan kuning malah termasuk dalam kategori yang paling aman digunakan. Sebuah studi oleh Monash University Accident Research Centre pada tahun 2007 menemukan bahwa kendaraan berwarna putih atau warna mencolok memiliki 10% kemungkinan lebih rendah untuk terlibat dalam kecelakaan dibandingkan dengan kendaraan berwarna kurang terlihat seperti hitam, abu-abu, dan perak.