Bagikan:

JAKARTA - Saat ini, perkembangan kendaraan listrik tengah mengalami kemajuan pesat. Banyak pabrikan yang berlomba-lomba meluncurkan kendaraan listrik terbaru guna mendukung gerakan ramah lingkungan di masa depan.

Namun, transisi dari mobil konvensional dengan mesin pembakar internal ke kendaraan listrik membutuhkan adaptasi yang baik baik bagi konsumen maupun pabrikan. Bahkan, pabrikan-pabrikan tersebut sering mengalami kesulitan dalam menjual mobil listrik kepada pelanggan mereka.

Dalam hal ini, perusahaan besar seperti General Motors (GM), yang merupakan induk dari merek-merek terkenal seperti Chevrolet, Cadillac, dan GMC, mengungkapkan bahwa kendaraan listrik (EV) saat ini belum memberikan keuntungan yang signifikan bagi mereka, bahkan jika harga jualnya berkisar antara 30.000 hingga 40.000 dolar AS (sekitar Rp445 jutaan hingga Rp594 jutaan) per unit.

GM menyatakan bahwa menurunkan harga model EV bukanlah langkah yang tepat mengingat biaya bahan baku baterai yang lebih mahal bagi produsen mobil. Terlebih lagi, jika pabrikan ingin meningkatkan jangkauan daya kendaraan.

"Biaya baterai masih belum mencapai titik di mana Anda dapat mencapai pasar massal, yaitu kendaraan seharga 30.000 hingga 40.000 dolar AS ini, yang sebenarnya merupakan mayoritas penjualan mobil baru, terutama jenis crossover SUV segmen-C di seluruh dunia," ungkap CEO GM, Mary Barra, seperti yang dilansir dari CarBuzz, pada Senin, 12 Juni.

Perlu diingat bahwa GM sebelumnya telah memasarkan hatchback listrik, Chevrolet Bolt EV, dengan harga 27.000 dolar AS (sekitar Rp401 juta), tetapi produksi model ini dihentikan pada akhir 2023.

Dengan menghentikan produksi Bolt EV, GM berharap dapat meluncurkan Chevrolet Equinox EV, sebuah SUV yang akan menjadi andalan perusahaan dalam melanjutkan tren kendaraan listrik, dengan rencana produksi akhir tahun ini.

Meskipun GM menghadapi tantangan dalam memasuki pasar EV, hal ini masih bisa diimbangi dengan penjualan mobil SUV dan truk berbahan bakar bensin. Model seperti Chevrolet Silverado dan GMC Sierra membantu menjaga kestabilan keuangan GM.

Minat terhadap model EV yang diproduksi oleh GM masih rendah. Dalam periode Januari hingga April 2023, GM hanya berhasil mengirimkan dua unit GMC Hummer EV. Meski demikian, GM tetap optimis bahwa biaya bahan baku baterai akan turun pada tahun 2025.