JAKARTA - Uni Eropa pada bulan Maret lalu telah menyetujui undang-undang penting yang mewajibkan penjualan mobil baru mulai tahun 2035 harus mobil dengan nol emisi.
Pada saat diumumkan diketahui jika Italia, Bulgaria, dan Rumania memilih untuk abstain, sementara Polandia menentang undang-undang baru tersebut. Dan Jerman juga bersepakat dengan UNI Eropa tentang masih bolehnya penggunaan bahan bakar elektronik atau sintetis setelah tahun itu, meski keputusan bulatnya diperkirakan akan diumumkan akhir tahun.
Sejak pengumuman ini, negara-negara Eropa bergegas menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mobilitas bebas bahan bakar fosil. Termasuk Swedia yang berkeinginan mengubah jalan raya menjadi jalan listrik permanen atau electric road system (ERS) pertama di dunia pada 2025, dikutip dari Euronews, 5 Mei.
Tak tanggung-tanggung, ERS ini akan dibangun sepanjang 3.000 km. Artinya semua jenis kendaraan listrik baik mobil dan truk dapat mengisi kendaraan ketika melintasi ERS ini.
Sebelumnya, pada 2016 uji coba telah dilakukan di jalan sepanjang 2 kilometer di Gavle di mana kendaraan yang melintasi jalan itu bisa dicas menggunakan pantograph, mirip pengecasan kereta listrik.
Lalu ada juga jalan 1,6 kilometer di Gotlan yang dialiri listrik menggunakan koil di bawah permukaan aspal dan cocok mengisi kendaraan listrik kecil atau diibaratkan layaknya mengisi ponsel via nirkabel.
Pada 2018 Swedia juga telah memiliki jalan dengan rel pengecasan sepanjang 2 kilometer. Jalan ini bisa mengecas truk listrik memakai alat yang diturunkan untuk mendapatkan suplai listrik.
Namun untuk jalan sepanjang 3.000 km ini belum diputuskan konsep yang tepat untuk diaplikasikan ke jalannya. Mengingat proyek yang berjalan masih terpisah bukan untuk semua jenis kendaraan listrik.
BACA JUGA:
Terbaru, para peneliti di sana akhirnya merilis temuan jika tidak semua jalan di Swedia perlu dialiri listrik; melainkan cuma butuh 25 persen saja demi mendapatkan efisiensi paling maksimal. Jadi dengan ini, produsen kendaraan juga bisa merancang kendaraan listrik tanpa perlu baterai terlalu besar sebab energi listrik tersedia di jalanan.
"Jangkauan baterai yang diperlukan dengan ERS berbeda dari yang tinggal di perkotaan dan pedesaan, berarti pengemudi yang tinggal di dekat pusat kota akan memiliki baterai yang lebih kecil karena mereka lebih mendekati ERS," ungkap Dr Washim Shoman, peneliti Chalmers University of Technology.