JAKARTA- Pada tahun lalu, seorang Hakim Federal di California, AS, memerintahkan persidangan baru kasus diskriminasi ras di Tesla Inc. Putusan itu muncul setelah Owen Diaz, eks pekerja kulit hitam Tesla menolak ganti rugi 15 juta dolar AS dari produsen mobil listrik itu.
Lalu, kasus ini naik lagi ke persidangan pada Minggu, 26 maret 2023. Persidangan akan berlangsung selama lima hari ke depan seperti diberitakan Autoblog, 27 Maret.
Dalam gugatannya pada 2017, Owen Diaz, menuduh rekan-rekannya dan seorang supervisor di pabrik perakitan Tesla, Fremont, California, membuatnya berada di lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Dia mengaku mengalami cercaan rasis, karikatur, dan swastika.
Diaz juga mengaku selama menjadi korban rasis dan penghinaan di pabrik sudah pernah ia sampaikan ke manajemen perusahaan, tapi Tesla tidak mengambil tindakan apapun saat itu.
Lawrence Organ, seorang pengacara Diaz, mengatakan dia berharap juri yang baru akan memberikan putusan yang lebih besar daripada 15 juta dolar AS yang ditawarkan.
"Tesla fokus untuk mencoba membuat angka itu menjadi nol," kata Organ, "tetapi itu pandangan yang sangat sinis untuk membuat orang kulit hitam dilecehkan secara rasial dan menyarankan itu tidak bernilai banyak uang,” lanjutnya.
Hasil persidangan Diaz tidak akan secara langsung memengaruhi tuntutan hukum atas kasus pengadilan Tesla lainnya, tetapi dapat mendorong pekerja lain untuk mengajukan tuntutan hukum baru terhadap perusahaan mengingat dominasinya di pasar mobil listrik.
BACA JUGA:
Sebelumnya, pada Selasa, 21 Maret 2023, Tesla juga menghadapi gugatan berbeda di pengadilan federal Florida. Namun kali ini menyangkut pasangan asal California yang meninggal saat mengemudikan Tesla Model S pada Juli 2022.
Keluarga dari pasangan yang meninggal saat mengemudikan Tesla Model S pada Juli 2022 telah menggugat perusahaan milik Elon Musk itu dengan tuduhan kematian tidak wajar.