PLTA Kayan Cascade
PLTA dibangun di sungai Kayan oleh PT Kayan Hydro Energi. (Dok VOI)

Bagikan:

Kemajuan teknologi dan infrastruktur di sektor energi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Hal ini terbukti dengan progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kalimantan Utara. Saat ini, proyek PLTA Kayan Cascade terus bergerak. Dan diharapkan membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.

PT Kayan Hydro Energy (KHE), perusahaan yang menangani proyek PLTA Kayan Cascade, mengumumkan  progres pembangunan yang signifikan. Kabar ini juga membawa harapan baru bagi Kalimantan Utara. Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala mengungkapkan rasa bangga atas kemajuan proyek ini. Ia menyebut sebagai tonggak sejarah bagi Sungai Kayan.

Proyek ini bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga harapan bagi masyarakat setempat yang berharap akan peningkatan ekonomi. Tokoh masyarakat Kaltara Marthin Billa yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengekspresikan harapannya bahwa selesainya proyek ini akan membawa dampak positif terhadap sektor usaha, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

KHE telah menetapkan target ambisius untuk menyelesaikan pembangunan PLTA Kayan Cascade pada tahun 2035.

Proyek PLTA ini memiliki kapasitas yang luar biasa. Terdiri dari lima cascade dan berpotensi menghasilkan listrik sebesar 9000 MW. Tiap cascade berpotensi menghasilkan listrik mulai dari 900 MW hingga 3.300 MW, dan memiliki potensi untuk memasok listrik ke ibu kota baru di Penajam, Kalimantan Timur. Dan yang luar biasa, dalam proyek PLTA Kayan Cascade ini KHE bermitra dengan raksasa dari Jepang Sumitomo Corporation.

Meskipun tenggat waktu yang cukup jauh, target ini mencerminkan komitmen serius terhadap proyek ini. Harapannya, PLTA Kayan Cascade 1 akan menjadi penyuplai utama listrik hijau dengan kapasitas hingga 900 MW, yang diperkirakan akan beroperasi komersial pada tahun 2027.

Namun, pembangunan PLTA Kayan bukan hanya sekadar proyek infrastruktur besar. IKN Nusantara, salah satu pemangku kepentingan utama, mengumumkan bahwa mereka akan menjadi penerima pasokan listrik hijau dari PLTA Kayan. Listrik hijau yang dihasilkan juga akan menjadi pemasok kawasan industri yang dikembangkan PT ISI. Ini memberikan gambaran bahwa proyek ini tidak hanya berdampak pada tingkat lokal tetapi juga memiliki implikasi nasional dalam menyediakan energi terbarukan.

Sejalan dengan dampak positifnya, proyek ini juga dinilai membuka banyak peluang kerja bagi masyarakat setempat, khususnya oleh Pimpinan Adat Dayak. Mereka menyebut proyek ini sebagai penyedia lowongan pekerjaan yang signifikan bagi warga sekitar. Tjandra Limanjaya, pemilik Kayan Hydro Energi bahkan dianugerahi gelar kehormatan atas jasanya terhadap masyarakat adat Dayak.

Pada akhirnya, PLTA Kayan tidak hanya sekadar proyek pembangunan, melainkan sebuah cerita tentang harapan dan kemajuan. Sebagai penyedia energi terbarukan yang potensial, proyek ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, perusahaan terkait, dan masyarakat, PLTA Kayan Cascade memiliki potensi untuk menjadi tonggak bersejarah dalam mengubah wajah dan nasib ekonomi, bukan hanya di daerah Kaltara dan Kalimantan tapi juga Indonesia.