BULUNGAN - Direktur Utama PT Kayan Hydro Energy (KHE) Andrew Suryali mengatakan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade akan berdampak positif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca global.
Hal tersebut diungkapkan Andrew saat memberikan sambutan dalam acara Syukuran PT Kayan Hydro Energy dan Ucapan Terima Kasih atas Dukungan Pemerintah, Masyarakat dan Adat kepada PLTA Kayan Hydro Energy di lokasi, Kamis, 30 Mei.
"PLTA Kayan Cascade tidak hanya prestasi nasional sebagai bendungan terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga memiliki dampak positif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca secara global," ujarnya.
"Jadi, ini bisa dikatakan sumbangan Indonesia bagi dunia," sambungnya.
Andrew mengklaim, PLTA Kayan Cascade merupakan proyek yang sangat penting, khususnya dalam sektor energi terbarukan.
"Dengan kapasitas yang luar biasa, PLTA ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.
Menurutnya, proyek ini tidak hanya akan menyediakan listrik, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami percaya bahwa sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat adalah kunci keberhasilan pembangunan PLTA Kayan Cascade ini," tuturnya.
BACA JUGA:
Dia pun berharap, agar proyek ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. "Sehingga, manfaatnya dapat segera dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," imbuhnya.
Adapun PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara). Terdiri atas lima bendungan dengan 5 hingga 6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya. Nantinya, PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 Megawatt (MW).
Rencananya, proyek ini akan menarik investasi hingga 17,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp277,2 triliun.