Bagikan:

TANJUNG SELONG - PT Kayan Hydro Energy (KHE) memasang target pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan akan rampung seluruhnya pada 2035 mendatang.

Total kapasitas PLTA terbesar di Asia Tenggara ini mencapai 9.000 megawatt (MG).

Direktur Operasional KHE Khaerony menjelaskan, PLTA Kayan ini akan memiliki lima bendungan.

Bendungan pertama saat ini sedang proses pembangunan dan secara bertahap akan diteruskan hingga lima bendungan selesai.

“Kurang lebih selisihnya 1 tahun (dimulai pekerjaan selanjutnya) sebelum bendungan satu selesai. Kan satu bendungan kurang lebih 4-5 tahun, jadi kalau bisa dihitung tahun 2035 sudah sampai 5 bendungan,” ujarnya di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Minggu, 10 Desember.

Roni, sapaan akrab Khaerony menjelaskan, dengan total kapasitas 9.000 MW, PLTA Kayan ini bisa mengaliri kebutuhan listrik hijau untuk satu pulau Kalimantan. Namun dikhususkan untuk sektor industri.

“Kalau total 9.000 MW. Kalau bicara menaungi, kita bisa support se-Kalimantan. Tapi, kita kembali lagi. Kalau bicara industri, sebagian besar terserap ke industri. (prioritaskan untuk sektor industri),” ucapnya.

Pembangunan Kontruksi Bendungan 1 Dimulai Tahun Depan

Roni menjelaskan, kontruksi pembangunan bendungan pertama PLTA Kayan Cascade akan mulai dilakukan pada tahun depan. Saat ini pembangunan telah memasuki tahap pembangunan diversion channel atau saluran pengalihan yang dilakukan melalui blasting atau peledakan.

“Sekarang kami berkonsentrasi di diversion channel supaya paling tidak tahun depan itu sudah selesai dan kami bisa mengalihkan sungai untuk melakukan konstruksi bendungan Kayan,”ujarnya.

Sekadar informasi, PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Terdiri atas lima bendungan dengan 5 hingva 6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya. PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 Megawatt.

Adapun nilai investasi proyek ini mencapai 17,8 miliar dolar AS. Untuk pembangunan proyek ini, PT KHE juga telah menggandeng perusahaan energi asal Jepang Sumitomo Corporation.