Bagikan:

TANJUNG SELOR - PT Kayan Hydro Energy (KHE) saat ini sedang mengerjakan bendungan pertama dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan, di Kalimantan Utara.

PLTA ini digadang-gadang bakal menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara.

Direktur Operasional KHE Khaerony mengungkapkan, beberapa kendala yang dihadapi.

Kata dia, proyek PLTA Kayan ini dibangun di hutan, sehingga medan yang dihadapi untuk menuju lokasi proyek cukup menantang.

“Kalau kesulitan, ini projek di hutan bisa dibilang remote area menuju ke sana juga ekstra,” ujarnya di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Minggu, 10 Desember.

Apalagi, Roni sapaan akrab Khaerony menjelaskan pengangkutan bahan-bahan material hanya bisa dilakukan melalui sungai. Saat sungai surut, maka pengangkutan material tidak dapat dilakukan.

“Pengangkutan material satu-satunya menggunakan sungai. Kendalanya pasang surut, kalau pas air kering kita tidak bisa mobilisasi, pada saat air tinggi baru bisa monilisasi. Medan juga cukup ekstrim, ini tantangan ekstra dalam pengerjaan,” ucapnya.

Selain itu, sambung Roni, tahap final dalam pembangunan bendungan tahap pertama PLTA Kayan ini adalah pekerjaan diversion atau pengalihan sungai yang dilakukan lewat proses peledakan atau blasting di lokasi proyek.

Dalam proses diversion ini, sambung Roni, juga perlu ekstra peledakan karena batu-batu yang ada di lokasi proyek ukurannya besar-besar. Batu tersebut perlu dipecahkan agar bisa diangku dan ditimbun.

“Terus sekarang kalau liat di sana perbukitan, batu-batu keras, juga perlu ekstra keras peledakan, size-nya besar harus dikecilkan baru bisa diangkut dan ditimbun. ini juga jadi tantangan,” jelasnya.

Namun, Roni optimistis, PLTA Kayan tahap pertama ini siap beroperasi komersial (COD) pada 2027 mendatang.

“Kalau bicara bendungan 1 (PLTA Kayan), itu COD bisa sampai 2027, paling lama 2028. Total kapasitasnya 900 Megawatt (MW) bendungan 1,” ujarnya.

Sebagai informasi, PLTA Kayan Cascade yang dibangun oleh PT KHE memanfaatkan area sepanjang sungai Kayan dan terdiri atas 5 bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya.

Tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.