Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan segala langkah yang diperlukan untuk memastikan kompetisi Liga 1 dilanjutkan pada 1 Oktober mendatang. Salah satunya dengan menemui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pusat, beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo memberikan lampu hijau kepada PSSI untuk menggelar kompetisi. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Lampu hijau dari Satgas Penanganan COVID-19 tersebut tak serta merta mengubah pendirian sejumlah klub yang menolak kompetisi dilanjutkan. Persebaya Surabaya misalnya, yang tetap pada pendiriannya untuk menolak kompetisi dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19.

"Persoalannya gini, bagaimana PSSI sebagai federasi, PT LIB sebagai operator, mengeluarkan konsep yang bagus, yang membuat klub ini nyaman untuk melanjutkan kompetisi," ujar Manajer Persebaya Surabaya, Chandra Wahyudi, dalam bincang bola di akun YouTube salah satu televisi nasional.

"Sekarang di situasi seperti ini, yang dalam dua bulan jelang kick-off, kami belum mendapatkan kenyamanan tersebut. Ada beberapa hal detail yang harus dijawab PSSI dan PT LIB agar klub merasa nyaman," tambahnya.

Persebaya mengapresiasi langkah PSSI yang menemui Satgas Penanganan COVID-19. Namun, itu tak memberikan jaminan kompetisi tetap bisa dilanjutkan. Pasalnya, klub belum tentu mendapatkan izin untuk menggelar pertandingan dari Satgas Penanganan COVID-19 Daerah. Apalagi Persebaya yabg berbasis di Surabaya, daerah yang masuk dalam kategori zona hitam.

"Mungkin hal-hal yang seperti ini, yang harus diantisipasi oleh federasi dan PT Liga. Jika ada satu klub yang tak mendapatkan izin bermain di daerahnya, seperti apa," ujar Candra.

"Ini yang harus dipikirkan, tidak hanya memikirkan janji-janji manis bahwa liga akan jalan, tetapi hal-hal detail sehingga klub merasa nyaman," sambungnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan, pihaknya akan masih bertemu dengan Satgas Penanganan COVID-19. Dalam pertemuan lanjutan itu, akan dibahas hal-hal teknis. Saat itu juga akan dilakukan penandatanganan MoU.

"Nanti setelah semua selesai, akan kami sampaikan, kami sosialisasikan secara detail kepada kawan-kawan klub," tutur Yunus Nusi.