JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dana bantuan sebesar Rp50,619,561,500 kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk persiapan timnas U-19 Indonesia menuju Piala Dunia U-20 2021. Dana lebih dari 50 persen dari jumlah anggaran yang diajukan PSSI yaitu Rp69,144,333,292.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan, dana yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan PSSI. Jumlah itu juga sudah melalui verifikasi yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Kita menjadi tuan rumah, maka kita harus mempersiapkan diri dengan baik. Apa yang disampaikan cabor, itulah yang kami verifikasi," ujar Menpora kepada media.
Menpora kemudian meminta untuk tidak membandingkan besaran jumlah dana bantuan yang diberikan Kemenpora kepada cabang olahraga (cabor). Menurutnya, jumlahnya tak bisa sama karena kebutuhannya juga berbeda-beda. Buat pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, yang terpenting adalah apa yang diberikan bisa mencukupi sesuai dengan kebutuhan.
BACA JUGA:
"Jadi jangan dilihat cabor ini kecil, cabor ini besar dan sebagainya. Bukan seperti itu menilainya. Dilihat kebutuhannya apa, kebutuhannya berapa, untuk apa. Jadi seperti itu dasar pemberian dana bantuan dari pemerintah," jelas politisi Partai Golkar tersebut.
Menpora menambahkan, jika dalam perjalanan atau perkembangannya ada kebutuhan yang terakomodir, pemerintah bisa saja memberikan dana tambahan lewat adendum. Hal itu bisa dilakukan karena semua bisa dipertanggung jawabkan.
Pria asal Gorontalo ini menegaskan semua dilakukan secara transparan dan terbuka. Proses review dilakukan oleh para akademisi dan praktisi, serta melibatkan dari pihak PSSI.
"Jangan ada pertanyaan berlebihan soal anggaran. Ini hal yang biasa dan bisa kami pertanggungjawabkan dalam laporan nanti," tuturnya.
Dia lantas menyebut, review tentang proposal PSSI memakan waktu yang lama. Bahkan, bantuan ini diberikan kepada PSSI dengan sedikit paksaan karena induk cabor sepak bola nasional itu satu-satunya yang tak meminta bantuan ke pemerintah melalui APBN.
"Tapi sekarang karena kewajiban pemerintah, kita paksa harus menerima bantuan, karena ini kepentingan nasional. Timnas kita harus sukses," ujar Menpora.