JAKARTA - Permintaan Shin Tae-yong untuk menggelar pemusatan latihan (TC) di Korea Selatan mendapat penolakan dari Pengurus Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Mereka ngotot agar latihan dilakukan di Tanah Air.
Bahkan, Ketua Satuan Tugas Timnas PSSI, Syarif Bastaman meminta Shin Tae-yong untuk tidak bernegosiasi soal ini. Jika membandel, bakal ada evaluasi dengan ancaman pemutusan kontrak.
Shin Tae-yong menjelaskan, dirinya ingin mengadakan latihan di Korea atau negara lain yang relatif aman. Pasalnya di Indonesia kasus positif COVID-19 kian meningkat, bahkan mencapai 1000 kasus dalam sehari.
"Jadi, selama periode isolasi mandiri di negara lain, mereka menjaga kondisi fisik, nutrisi makanan, berusaha meningkatkan skill, kinerja melalui program pelatihan dan evaluasi selama 6 minggu," kata mantan pelatih Korea Selatan itu kepada media setempat.
BACA JUGA:
Selain itu, timnas Indonesia bisa memiliki lawan tanding yang mumpuni jika melakukan TC di luar negeri. Jelas ini demi meningkatkan kemampuan para penggawa skuat Garuda.
Lantas bagaimana sikap pemerintah? Presiden Joko Widodo tak pernah melarang Shin Tae-yong untuk menggelar TC di luar negeri. Bahkan, negara siap mendukung dengan membiayai lewat APBN.
Menpora Zainudin Amali menegaskan, Presiden Jokowi ingin Indonesia tak hanya sukses penyelenggaraan, tetapi juga berprestasi dalam pertandingan.
"Saya sudah diperintah oleh Pak Presiden, ini mau latihan di mana saja ikuti (Boleh). Kami tak ada keterbatasan. Hanya boleh training di dalam negeri, tidak," ujar Menpora.
"Komitmen pemerintah, komitmen Pak Presiden, arahannya kepada saya, mau di mana saja silakan, mau berapa lama silakan, negera biayai," tambahnya.
Namun, dia mengatakan, dana bantuan dari pemerintah harus digunakan secara hati-hati. Pasalnya, dana tersebut berasal dari APBN. Kemenpora harus melakukan review lebih dulu jika ada proposal pengajuan TC di luar negeri.
"Sama dengan cabang olahraga lain," tegas pria asal Gorontalo tersebut.
Menpora juga mengatakan, masalah yang ada seharusnya bisa diselesaikan dengan baik. Dia meminta semua pihak untuk tidak terlibat perang pernyataan di media.
"Kami masih percaya PSSI bisa menyelesaikannya dengan baik," tuturnya.