Bagikan:

JAKARTA - Menjadi Lionel Messi tidaklah mudah, dengan harapan besar yang diletakkan di pundaknya setiap pekan. Bahkan, ketika dia menghasilkan apa yang membuat musim Barcelona tetap hidup, dia masih saja dikritik. 

Inilah yang terjadi pada bintang kelahiran Rosario pada musim ini. Tetapi, Messi telah menjadi satu-satunya pemain yang konsisten di tim Barcelona yang tidak selalu tampil meyakinkan musim ini. 

Statistik menunjukkan bahwa tanpa Messi, Barcelona tidak akan berjuang dalam perebutan gelar La Liga melawan Real Madrid sampai kematian seperti mereka tahun ini. 

Messi telah terlibat langsung di lebih dari setengah gol klub musim ini, baik dengan mencetak gol atau memberikan assist.

Barcelona wajib berterima kasih kepadanya atas 54 persen dari 80 gol yang dicetak di La Liga musim ini. Messi memimpin jalan Barca dengan gol (22) dan assist (21), yang berarti bahwa kontribusinya benar-benar berbicara untuk dirinya sendiri. 

Angka 54 persen menjadikan musim tertinggi keempat La Pulga dalam hal keterlibatan langsungnya pada total gol Barcelona. 

Hanya pada musim 2011/12 (58 0,7 persen), 2014/15 (57,3 persen) dan 2018/19 (55,5 persen) Messi memiliki persentasi keterlibatan gol yang lebih besar dari musim 2019/20. 

Statistik ini sekali lagi memunculkan argumen bahwa Barcelona terlalu bergantung pada pemain bintang mereka dan ketika Messi tidak dalam bentuk permainan terbaiknya maka tim menderita. 

Meskipun Luis Suarez telah sangat berpengaruh bagi Los Blaugrana, ia belum menghasilkan jumlah gol terbaiknya sampai sejauh ini. Ia juga kehilangan menit bermain akibat cedera. 

Sementara itu, penandatanganan Antoine Griezmann belum mengurangi tekanan pada Messi dengan cara yang sama seperti saat Neymar bergabung dengan Barca.

Jelas bahwa Messi tetap begitu penting bagi Barcelona dan menarik untuk dicatat bahwa dia melakukannya dengan cara yang sedikit berbeda. 

Ini menjadi pertama kalinya La Pulga mencetak sedikit gol sejak 2007/08. Sebaliknya, ia belum pernah memberikan assist sebanyak sekarang sepanjang kariernya di Camp Nou.

Dengan kata lain, di saat diam pun - lantaran tidak mampu membawa Barca ke puncak klasemen - Messi masih berisik dengan teknik yang diperlihatkannya di lapangan.