Bagikan:

JAKARTA - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua meluncurkan lagu dan video resmi berjudul Torang Bisa sebagai penyemarak pelaksanaan pesta olahraga nasional yang akan dilangsungkan di Papua pada 2-15 Oktober.

"Lagu ini membawa pesan semangat pada pelaksanaan PON yang baru pertama kali digelar di Papua. Di dalamnya ada semangat dari Tanah Papua kepada para peserta yang akan bertanding, serta sambutan bagi atlet dari seluruh nusantara," kata Ketua Bidang II PB PON XX Papua, Roy Letlora dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, dikutip dari ANTARA.

Sebelum diluncurkan secara resmi di Jakarta, lagu yang dinyanyikan oleh Vien Mangku dan Qibah Mansawan ini sudah terlebih dulu dikenalkan di Papua sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat lokal.

Dalam kesempatan ini, PB PON Papua turut menjelaskan proses penciptaan lagu yang berarti "Kita Bisa" ini melalui tahapan panjang.

Sebelum resmi memilih lagu ini, PB PON Papua mengawalinya dengan membuka sayembara lagu tema di bulan Maret 2021, yang diikuti sebanyak 24 kontestan dari dalam dan luar Papua.

Dalam prosesnya, ada 15 kontestan yang akhirnya memasukkan lagu ciptaan mereka untuk tahap penilaian. Setelah melalui penjurian panjang yang dilakukan pekerja seni dari Papua, akhirnya terpilih lagu gubahan Hebat Fatahilah bertajuk "Torang Bisa" sebagai pemenang.

"Maknanya sangat dalam, dari setiap liriknya menggambarkan semangat dari Tanah Papua. Lokasinya yang berada paling timur, menjadi daerah yang paling awal menyambut matahari terbit. Dari situ maknanya akan terbit pula semangat yang tak pernah habis. Melalui lagu ini kami ingin Papua lebih dikenal," kata Plt Koordinator Bidang Pemasaran PB PON Papua, Karsudi, dalam kesempatan yang sama.

Liriknya juga menceritakan empat hal yang tercermin dalam semangat para atlet di Papua, yaitu menjaga persatuan bangsa, menanamkan jiwa sportivitas, menyatukan perbedaan, dan saling bersatu menjadi juara.

Selain itu, "Torang Bisa" juga menjadi ungkapan atas isu kesetaraan yang menjadi perhatian seluruh masyarakat Indonesia.

"Kita merasa menjadi satu bagian, agar Papua bangkit dari ketertinggalan. Kita ingin semua sejajar dan lepas dari anggapan adanya kesejahteraan yang tidak merata. Itu semua digambarkan di lagu tema ini," kata Roy Letlora

menambahkan.