Melihat Kedalaman Skuat Atletico Usai Griezmann Dipulangkan ke Wanda Metropolitano

JAKARTA - Atletico Madrid secara resmi merekrut kembali Antoine Griezmann dari Barcelona dengan status pinjaman satu tahun dengan opsi perpanjangan.

Juara La Liga berhasil mengamankan kesepakatan dengan Griezmann pada menit-menit akhir penutupan jendela transfer. Dan untuk menggantikannya, Barcelona merekrut Luuk De Jong dari Sevilla.

Kedatangan Griezmann di Wanda Metropolitano melengkapi jendela transfer bintang dalam skuat Diego Simeone.

Pemain Prancis itu membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik dunia selama masa kerja sebelumnya di Atletico antara 2014 hingga 2019.

Dalam 257 penampilannya untuk klub yang berbasis di Madrid di semua kompetisi, pemain internasional Prancis itu mencetak 133 gol dan menyumbang 50 assist.

🔴⚪ #BienvenidoGriezmann

🇫🇷 @AntoGriezmann volverá a vestir nuestra camiseta tras el acuerdo alcanzado entre nuestro club y el Barcelona para su cesión.

Bienvenue, Antoine! 🤙

➡ https://t.co/NZcnFfJqp8 pic.twitter.com/nFsJIxZgSy

— Atlético de Madrid (@Atleti) August 31, 2021

Itu adalah beberapa angka mengesankan yang digoreskan Griezmann. Dan jika ia bisa meniru bentuk seperti itu lagi setelah menjalani masa sulit di Barcelona, ​​​​Atletico akan menjadi ancaman serius di kompetisi Spanyol dan Eropa pada 2021/22.

Bayangkan saja Griezmann dalam performa terbaik dengan Luis Suarez yang terlihat seperti badai La Liga musim lalu. Itu adalah lini serang menakutkan bagi para bek lawan.

Selain memiliki dua striker kelas dunia, skuat Atletico secara keseluruhan sekarang memiliki beberapa kedalaman terbaik di dunia sepak bola.

Di lini depan, Los Colchoneros masih memiliki banyak daya tembak. Matheus Cunha, Joao Felix dan Angel Correa yang sedang dalam performa terbaik harus antre masuk starting eleven ketika mereka fit dan tersedia.

Atletico juga memiliki serangkaian opsi tingkat elite di lini tengah setelah penandatanganan Rodrigo De Paul dari Udinese. Dan di lini pertahanan, mereka juga tidak kekurangan kualitas.

Jadi secara keseluruhan, skuat Simeone sekarang terlihat lebih dari mampu untuk mengklaim trofi La Liga untuk musim kedua berturut-turut.