Bagikan:

BARCELONA - Salah satu alasan utama Antoine Griezmann pindah dari Atletico Madrid ke Barcelona pada musim panas lalu adalah untuk memenangkan lebih banyak trofi. Kini sejumlah pertanyaan muncul, sejauh mana kontribusi yang bisa diberikan sang striker?

Selama berkostum Los Rojiblancos, Griezmann memenangkan Supercopa de Espana, Europa League, dan UEFA Super Cup. Satu trofi tambahan ada di depan mata.

Klub lama dan klubnya saat ini akan saling tikam di babak semi final Supercopa de Espana yang akan digelar di Arab Saudi Januari mendatang. Ini adalah kesempatan besar buat Griezmann.

Tapi, pemenang Piala Dunia 2018 bersama Prancis itu akan menghadapi tantangan berat dari mantan rekan-rekannya seperti Koke, Saul, dan Jan Oblak. Mereka tentunya tidak akan memberi trofi tersebut secara cuma-cuma kepada Griezmann.

Yang makin jadi soal, sepanjang musim 2019/20, Griezmann bermain kurang meyakinkan. Sang striker juga menjadi sorotan karena tak terkoneksi dengan baik dengan Lionel Messi.

Sebagai perbandingan, pada periode yang sama musim lalu Griezmann mencetak enam gol, sedangkan saat ini baru empat. Dalam urusan umpan juga kalah tajam; 595 berbanding 529. 

Sejauh ini Griezmann bermain dalam 15 pertandingan dengan jumlah menit mencapai 1.210. Ia menjadi starter 14 kali dengan rincian satu kali menjadi pengganti (lawan Valladolid) dan masuk skuat tapi tidak dimainkan satu kali (kontra Sevilla).

Dari empat gol yang dicetaknya semua terjadi di La Liga. Detailnya, dua gol kontra Real Betis, satu gol ke gawang Villareal, dan satu gol melawan Eibar.

Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan Griezmann dalam partai penting itu? Sabar, ia harus membuktikan diri lebih dulu ketika Barcelona melakukan perjalanan ke Wanda Metropolitano di La Liga Santander pada 1 Desember.