Bagi Nacho, Menyerah Bukan Pilihan Hidup
Nacho (Instagram @nachofdez90)

Bagikan:

JAKARTA - Barisan novel Roma kuno karya Santiago Posteguillo menceritakan kisah-kisah heroik tentang individu yang menolak untuk menyerah; individu yang tidak menjadikan kata menyerah sebagai pilihan hidup.

Tapi, ada satu orang yang tidak akan muncul dalam buku-buku ini. Dia adalah Nacho Fernandez, bek tengah Real Madrid yang tidak mudah dihancurkan, bahkan oleh cedera sekalipun.

Nacho tampil luar biasa saat Real Madrid memulai musim La Liga 2021/2022 dengan kemenangan 4-1 atas Alaves pada Sabtu lalu. Seusai laga, pelatih Carlo Ancelotti memberinya pujian khusus.

"Saya selalu melihat ada dua tipe bek: pesimis dan optimis," kata Ancelotti dilansir dari MARCA, Rabu, 18 Agustus.

"Nacho adalah seorang pesimis, karena dia selalu berpikir bahwa sesuatu yang buruk bisa terjadi dan karena itu dia berkonsentrasi selama 90 menit."

Sudah sepatutnya pemain berusia 31 tahun itu mengakhiri pertandingan dengan mengenakan ban kapten. Karena itu berfungsi untuk menyoroti bagaimana dirinya sekarang.

Pada musim ke-12 di Real Madrid, dia menuai hasil dari kegigihannya selama perjalanan panjang yang seringkali sulit di klub.

Sepanjang sebagian besar waktunya dengan Los Blancos, Nacho kerap kali menjadi pemain pengganti karena dia berada di belakang Sergio Ramos, Raphael Varane dan Pepe dalam urutan pemain inti. Dia selalu gagal mendapatkan tempat awal.

Dia telah mendapat sejumlah tawaran menarik dari klub-klub Eropa, semisal Galatasaray dan Roma. Namun, Nacho tetap percaya bahwa keberuntungannya suatu hari akan berubah.

COVID-19 dan Huesca

Awal 2021 menjadi kemunduran lain bagi Nacho ketika dia dinyatakan positif COVID-19 pada minggu ketiga Januari.

Namun, dia masuk dalam starting XI untuk menghadapi Huesca pada 6 Februari dan memanfaatkan momen itu dengan penampilan luar biasa.

Sejak itu, dia tidak pernah melihat ke belakang. Bermain di setiap pertandingan La Liga kecuali saat hasil imbang 0-0 dengan Getafe, pertandingan di mana dia harus menjalani skorsing.

Nacho ingin bergabung dalam barisan one-club man (pemain yang bermain untuk satu klub) di Real Madrid, menyusul Hugo Sanchis yang berseragam putih dari 1983–2001 dengan mengantongi 523 penampilan dan 33 gol

Dan seperti yang telah dia tunjukkan sepanjang kariernya, tidak ada yang akan menghentikan Nacho untuk mencapai tujuannya.