Bagikan:

JAKARTA - Kompetisi Indonesian Basketball League akan dilanjutkan pada 4 September mendatang. Sejumlah persiapan sudah dilakukan untuk memulai kembali persaingan klub basket Tanah Air.

Saat dilanjutkan nanti, format kompetisi IBL akan langsung masuk ke fase play-off. Rencananya, kompetisi akan dilanjutkan hanya di satu kota.

Keputusan di satu kota ini diambil karena faktor keamanan dan juga efisiensi pembiayaan," kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, beberapa waktu lalu.

Saat ini ada dua pilihan, yaitu Jakarta atau Yogyakarta. Jika di Jakarta, biaya operasional bisa ditekan karena kebanyakan klub IBL berbasis di Jakarta. Namun, saat ini Ibu Kota belum masuk dalam zona aman meski sudah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sementara di Yogyakarta, sejumlah titik sudah masuk dalam daftar zona kuning yang artinya penyebaran COVID-19 tidak terlalu parah. Ada juga yang berstatus zona hijau. Namun, hingga kini belum ada keputusan dari operator IBL. 

Direktur Teknik Pelita Jaya Bakrie, Fictor Roring, mengaku tak masalah di mana IBL akan dilanjutkan. Menurutnya, yang terpenting adalah semua aspek harus dipikirkan.

"Yogyakarta atau Jakarta, kami tak peduli yang penting aman," ujar pria yang akrab disapa Ito tersebut dalam laman resmi IBL.

Sementara Amartha HangTuah lebih condong memilih Jakarta. Faktor biaya menjadi alasan. Manajer klub, Ferry Juffry menyebut, biaya untuk perjalanan ke luar kota cukup tinggi.

"Apalagi mayoritas tim IBL bermarkas di Jakarta," tuturnya.

Pemain Prawira Bandung, Diftha Pratama justru menilai menggelar IBL di Yogyakarta akan lebih masuk akal. Berdasarkan pantauannya dari berita televisi, kasus COVID-19 di Yogyakarta tak separah di Jakarta.